CIREBON – Sepekan sudah berlalu kepergian Khafidz, bocah berusia tujuh tahun yang menjadi korban dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Tuparev, Cirebon, yang melibatkan motor Patwal Polres Cirebon. Di tahlil ke tujuh hari meninggalnya Khafidz, Minggu (7/6), Brigadir A, pengendara motor Patwal dari Polres Cirebon, yang terlibat kecelakaan itu, hadir bersama isteri dan Kanit Laka Polres Cirebon.
“Polisi yang nabrak ikut tahlil di malam 7 hari meninggalnya Khafidz. Beserta bapak kanit dan isterinya,” tulis Nadya, kakak Khafidz dalam twitternya, @NJAflaha, Minggu (7/6).
Twitt-an Nadya pun bersahut. “MUdah2an bener bukan pencitraan ato krn takut dihujat massa!!” tulis akun @olencieile. Dalam twitternya itu, Nadya juga mengupload foto Brigadir A, yang ikut tahlil.
Insiden maut yang terjadi pada Minggu (31/5) siang di Jalan Tuparev itu, berawal dari kepadatan lalu lintas di jalan tersebut. Saat itu, Khafidz yang dibonceng ibunya, Hanifah (40) menggunakan sepeda motor bersama sepupunya, Taufik (9), baru pulang dari audisi bintang sinema di sebuah mall di Cirebon Kota. Ditengah kepadatan lalu lintas itu, tiba-tiba dari arah berlawanan meluncur sepeda motor Patwal Polres Cirebon yang dikendarai Brigadir A, mengawal mobil pejabat.
Sirine berbunyi. Kendaraan di sekitarnya pun memberikan jalan pada Patwal, yang saat itu tengah mengawal pejabat.
Hanifah juga memberi jalan. Tapi, kendaraan patwal itu malah menabrak sepeda motor Hanifah. Otomatis, perempuan itu beserta Hafidz dan Taufik terlempar ke aspal. Mereka mengalami luka. Hafidz mengalami luka parah. Ia koma. Empat jam dalam penanganan medis, Hafidz menghembuskan napas terakhirnya. Sedangkan kendaraan patwal itu berlalu bersama kendaraan pejabat yang dikawalnya.
Lalu, siapa pejabat yang dikawal itu? Hingga kini masih misterius. Beberapa saksi menyebutkan Patwal saat itu membuka jalan untuk membantu perjalanan kendaraan di belakangnya. Diduga, kendaraan yang dikawal itu bermuatan pejabat. “Sirinenya nyala dan di belakangnya ada mobil,” Kata Nadya, kakak Khafidz, beberapa hari lalu. (red)