CIKOPO – Preman berkedok pengamen marak di Gerbang Tol Cikopo, Purwakarta. Mereka tak segan memaksa penumpang bis antar kota yang ngetem di mulut gerbang tol tersebut. Tak hanya itu, mereka juga berani melakukan penganiayaan pada penumpang bis yang tidak memberikannya uang. Bahkan, para pengamen bertato itu menyatakan kalau mereka kebal hukum, tak ada aparat yang berani menangkapnya.
Deni Suparman (32), warga Cirebon, Jumat (19/6), kepada JP mengungkapkan, dirinya sempat bersitegang dengan pengamen bertato di Gerbang Tol Cikopo, saat di dalam bis, hendak pulang ke Cirebon. Ketegangan, kata dia, dipicu dari pemaksaan yang dilakukan pengamen itu. Saat itu, Deni mengaku sudah kehabisan uang seribu dan dua ribuan, karena diberikan pada setiap pengamen di bis itu.
“Dari Bungursari Purwakarta mau pulang ke Cirebon saya naik bis di Cikopo. Bis itu ngetem lumayan lama. Saat ngetem itu, banyak sekali pengamen berwajah garang dan bertato. Mereka masuk bis bergelombang. Ada ngamen pakai gitar, ada juga yang hanya berpidato sabil menebar ancaman. Dan setiap yang ngamen, saya kasih, karena emang takut juga sih,” ujarnya.
Namun setelah itu, lanjut Deni, kemudian datang lagi kelompok pengamen bertato lainnya. Dikatakan Deni, saat ngetem di Cikopo itu, diperkirakan ada 10 kelompok pengamen bergantian ngamen di bis itu.
“Saat kelompok pengamen ini ngamen, terus selesai dan meminta uang, saya sudah kehabisan uang seribuan dan dua ribuannya. Terpaksa saya bilang, maap, karena tak bisa memberi uang. Tapi si pengamen malah maksa. Saya kembali bilang, sudah tak ada uang. Eh dia malah membentak dan menyeret saya turun dari bis,” ucapnya. Karena takut, Deni pun akhirnya memberikan uang sebesar Rp10 ribu kepada pengamen itu.
Dan setelah itu, bis melaju. “Oya, pengamen itu juga bilang, kalau mereka tak takut sama aparat. Kata mereka, tak ada aparat yang berani bertindak apalagi nangkap mereka,” tutup Deni. (red)