BANJAR – Diduga mesum, oknum polisi warga Cisayong, Tasikmalaya, digerebek warga di rumah perempuan simpanannya di Dusun Sindanggalih RT 07/05 Desa Rejasari, Langensari, Kota Banjar. Polisi berpangkat brigadir dan mengaku anggota Polres Tasikmalaya itu tak berkutik saat warga menyeretnya keluar rumah. Dia hanya bisa berkata: “Saya polisi”.
Warga Dusun Sindanggalih RT 07/05 Desa Rejasari, Langensari, Kota Banjar, sebenarnya sudah mencurigai gelagat BDR (29), oknum polisi yang mengaku sebagai anggota Polres Tasikmalaya.
Kecurigaan warga berawal saat BDR berkunjung ke rumah seorang perempuan berinisial IE (27), Minggu (20/6). Di rumah sederhana milik orang tua IE, itu BDR tak keluar-keluar hingga lebih dari 24 jam.
Berangkat dari kecurigaan itu, warga kemudian melapor pada ketua RT setempat. “Warga mempunyai dasar bukti yang kuat, sudah lebih satu hari tamu tersebut berada di rumah SMH, orang tua IE. Sedangkan menurut aturan, 1×24 jam tamu yang berkunjung harus lapor kepada pihak RT atau setidaknya warga mengetahui aktifitas tamu tersebut,” ujar seorang warga, Arif.
Bersama ketua RW dan RT juga warga lainnya, Arif kemudian melakukan penggerebekan ke rumah tersebut pada Rabu (24/6) dini hari. Dan karuan, di dalam rumah itu, BDR tengah berduaan di dalam kamar dengan IE.
Keduanya kemudian diseret keluar. Si cewek, IE, hanya bisa menangis. Sementara BDR terlihat wajahnya memerah. “Saya polisi, pak,” ujar BDR.
Ketua RW, RT dan warga seolah tak perduli dengan status BDR. Mereka meminta BDR mempertanggungjawabkannya.
Ketua RW setempat, Diantoro mengatakan, aksi tersebut merupakan bentuk kepedulian warga akan kebersihan wilayahnya dari bentuk kemaksiatan. “Kami ingin kampung kami aman dan bersih dari kemaksiatan, terlebih di bulan suci Ramadhan ini,” ujarnya.
Kepala Desa Rejasari, Nanang Sunarya mengatakan, sebelumnya, warga sering melihat IE memasukan tamu-tamu yang bukan muhrim ke rumahnya. “Warga sudah cukup gerah melihat kejadian ini. Warga menunggu saat yang tepat untuk bisa mengontrog rumah tersebut,” katanya. (dod)