CIREBON – Dianggap siluman, ratusan warga Desa Astanajapura Kecamatan Astanajapura, Cirebon, Senin (29/6), geruduk sebuah proyek pembangunan pabrik di desa setempat. Dalam peristiwa itu, warga menyegel proyek.
“Kita ingin tahu kejelasan dari proyek ini. Pasalnya, ini proyek tidak jelas izinnya. Makanya kami ingin kegiatan di proyek ini dihentikan sampai yang bersangkutan memngurus izinnya dan mengantongi izin resmi dari pemerintah,” ujar perwakilan warga, Agus Musa.
Dikatakan Agus, warga Desa Astanajapura bukan anti pembangunan. Tapi, pembangunan harus disertai dengan kejelasan perizinannya. Jangan seenaknya mendirikan bangunan. “Jadi silahkan urus dulu perizinannya, baru setelah itu boleh melanjutkan proyek itu. Selain itu, kami juga meminta kepada pengusaha untuk melibatkan masyarakat setempat dalam proyek dan pabrik itu nantinya,” tambah Agus.
Aksi protes warga di area proyek tersebut sempat menegang. beruntung, Kuwu (kepala desa) Astanajapura, Faturohman segera datang ke lokasi dan berhasil meredam emosi warga sehingga aksi tidak sampai anarkis.
“Saya kesini untuk menenangkan warga, sekaligus menjadi penengah. Jangan sampai sampai warga tak terkendali dan melakukan tindakan yang tidak diinginkan,” ujar Faturohman.
Menyangkut keberfadaan proyek, Faturohman juga sependapat dengan warga. “Kami pihak pemerintahan di desa ini tidak pernah diberitahu akan adanya pembangunan ini. Dan pihak pembangun juga tidak pernah melakukan musyawarah terkait aktivitas ini,” kata Faturohman. (crd)