Home » Cirebon » Ini Kronologis Berikut Ciri-Ciri Rampok Penggasak Uang Bos Beras di Mundu Rp560 Juta

Ini Kronologis Berikut Ciri-Ciri Rampok Penggasak Uang Bos Beras di Mundu Rp560 Juta

CIREBON – Aksi perampokan yang dilakukan kawanan berjumlah lebih dari empat orang kepada H. Pandi, juragan beras di Desa Suci Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Minggu (5/7) malam, tergolong sadis. Salah satu kawanan rampok menodongkan pistol ke H. Pandi dan anggota komplotan lainnya menghantamkan linggis ke kepala anak H. Pandi, Yuni Amaria (35) hingga bersimbah darah. Setelah itu, kawanan rampok menggasak uang tunai H. Pandi sebesar Rp560 juta. Berikut kronologis dan ciri-ciri pelaku:

Lemari tempat menyimpan uang yang digasak rampok. Tampak darah Yuni bercecer dekat lemari

Lemari tempat menyimpan uang yang digasak rampok. Tampak darah Yuni bercecer dekat lemari

Ditemui tadi pagi, Senin (6/7), di lokasi kejadian perkara, kepada Jabar Publisher H. Pandi bertutur soal kronologis sekaligus ciri-ciri para pelaku yang telah menggasak uang tunainya sebesar Rp560 juta. Kata dia, peristiwa terjadi sekitar jam 19.10 WIB. Saat itu, dirinya baru selesai berbuka puasa. Kebetulan antara rumah H. Pandi dengan gudang berasnya bersebelahan, H. Pandi pun kemudian bergegas menuju gudang tersebut lewat belakang rumahnya.

Baru juga akan sampai di depan pintu gudang, H. Pandi disatroni sejumlah orang menggunakan Avanza hitam bernopol E315. “Mobil itu langsung masuk ke halam gudang dengan lampu menyala. Tak lama, empat orang dari mobil itu turun dan menghampiri saya. Tanpa basa-basi, seorang diantara empat orang itu langsung menodongkan pistol ke saya,” ujar H. Pandi.

Mendapati situasi demikian, H. Pandi berusaha melawan. Namun orang yang menodongkan pistol itu balik mendorong H. Pandi hingga tersungkur. Di saat bersamaan, anak H. Pandi, Yuni Amaria dari dalam rumah datang ke lokasi. Yuni yang hendak menolong ayahnya malah menjadi korban kekerasan kawanan rampok. Satu orang dari kawanan itu menghantamkan linggis yang dipegangnya tepat mengenai rahang Yuni. Perempuan berusia 35 tahun itu pun tersungkur bersimbah darah.

Tak lama, dua orang anggota komplotan itu masuk ke dalam gudang dan kantor H. Pandi. Mereka mengobrak-abrik seisi gudang dan kantor, hingga mendapati uang tunai sebesar Rp560 juta. Uang itu lalu digondolnya dan komplotan yang berjumlah empat orang itu pun langsung cabut meninggalkan lokasi.

“Yang masuk ke sini empat orang. Tapi di dalam mobil masih ada orang. Entah berapa orang di dalam mobil. Yang jelas waktu yang empat orang itu ke sini, mobil terus menyala dan ada sopirnya,” tambah H. Pandi.

Empat orang kawanan rampok yang menyatroninya, kata H. Pandi, semuanya tidak menggunakan topeng. H. Pandi pun sempat mengenali ciri-ciri dua pelaku. “Yang satu, yang menodong saya, dan mengancam menggunakan bahasa Cirebon, orangnya kurus, berkulit agak hitam dan menggunakan ikat kepala. Sedangkan yang satu lagi, yang menghantamkan linggis ke anak saya, cirinya bertubuh agak gemuk, berambut lurus,” kata H. Pandi.

Dihubungi secara terpisah, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Slistyo Basuki, kepada Jabar Publisher, mengatakan, kasus itu masih dalam proses penyelidikan. “Kami masih melakukan penyelidikan,” ujarnya singkat.

Sekedar mengulas, bos beras di Desa Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, Minggu (5/7), disatroni kawanan rampok bersenpi. Uang tunai sebesar Rp560 juta raib digasak. Aksi perampokan terjadi sesaat setelah berbuka puasa.

Informasi yang dihimpun Jabar Publisher di lokasi menyebutkan, dalam aksi itu kawanan rampok sempat menodongkan pistol kepada korban, H. Pandi, juragan beras di Desa Suci. Saat itu, korban bersama pekerjanya tengah berada di gudang berasnya yang tak  jauh dari rumahnya. (baca: Bos Beras Dirampok Kawanan Bersenpi, Uang Rp560 Juta Digasak)

“Mereka langsung masuk ke dalam gudang. Salah satu diantaranya menodongkan pistol ke saya. Yang masuk ke dalam berjumlah empat orang. Semuanya membawa senjata. Ada yang bawa pistol, parang dan linggis,” ujar korban.

Setelah menodong, kawanan rampok mengobrak-abrik seisi gudang termasuk lemari dan laci yang ada di lokasi. Berhasil mendapatkan uang tunai sebesar Rp560 juta, kawanan rampok itu langsung langsung kabur menggunakan mobil Avanza berwarna hitam nopol E 315 (baca: Polisi Kesulitan Ungkap Perampok Bos Beras, Nopol Avanza Rampok Tak Terdaftar di Samsat). (crd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*