BEKASI – Sejumlah Ormas Islam di Bekasi yang tergabung dalam Majelis Silahturahim Ummat Islam Bekasi (MSUIB), menentang dan menolak pembangunan Gereja Santa Clara.
“FKUB Kota Bekasi dalam surat rekomendasinya tidak menyebutkan fakta-fakta hasil beberapa kali pertemuan yang pada intinya kami tetap menolak keras,” ujar Ketua MSUIB Kota Bekasi, KH. Ishomuddin Mochtar kepada Jabar Publisher.
Dijelaskan Ishomuddin, pada poin 1 huruf (j) dalam surat rekomendasi FKUB itu dikatakan Hasil Rapat Muspida tanggal 6 April 2015 di Balai Patriot Pemerintah Kota Bekasi yang menyatakan rencana pembangunan Gereja Santa Clara sudah sesuai dengan aturan yang berlaku, maka boleh diberikan rekomendasi oleh instansi yang berwenang.
“Ini namanya memutar balikan fakta, karena dalam pertemuan tersebut, Tokoh Ulama, Masyarakat, dan Ormas Muslim tidak meyebutkan atau melontarkan pernyataan setuju dan sepakat atas pendirian Gereja Santa Clara. Bahkan, dalam pertemuan tersebut ditutup dengan pernyataan masyarakat yang tetap menolak dengan tegas rencana pembangunan Gereja,” ungkapnya.
Surat rekomendasi tambahnya, yang dikeluarkan FKUB Kota Bekasi, banyak mengandung kekeliruan dan kebohongan, karena tandatangan masyarakat yang dijadikan dasar rekomendasi persetujuan untuk rencana pembangunan Gereja Santa Clara tidak benar.
“Lokasi rencana Gereja yang dibangun itu, berada diwilayah RW 011, tapi yang dijadikan dasar tandatangan persetujuan warga di wilayah lingkungan RW 06 jadi sudah ngak benar dan kami tetap menolak,” tutupnya. (fjr)