BANDUNG – Peisilia Dina Eka Putri (15), siswi SMPN 51 Bandung yang menjadi korban pembunuhan sadis mantan kekasihnya yang juga siswa SMPN 51 Bandung, Sahrul Firmansyah (13), dimakamkan disatukan dengan makam kakeknya, di Pemakaman Umum Kristen, Jalan Pandu, Kota Bandung. Pemakamannya dilakukan hari ini, Rabu (2/9).
“Atas permintaan dari pihak keluarga pemakanan korban disatuin ama makam kakeknya atau satu lubang dengan kakeknya,” ujar petugas pemakaman Kristen Pandu yang enggan disebutkan namanya di lokasi.
Sekitar pukul 10.45 WIB, jasad Prisilia Dina Ekawati Putri, tiba di pemakaman umum kristen di Jalan Pandu. Jasad korban yang berada dalam peti mati diangkut oleh petugas pemakaman dan perwakilan dari pihak keluarga korban serta terlihat kedua orang tua korban Matheus Teguh (43) dan Mirna suryani (39) setia berada di samping peti mati Prisilia.
Sebelum peti mati masuk, ada beberapa acara pemakaman yang dipimpin oleh asisten pastur dari gereja Santa perawan maria buah batu, Agus Prioyono. Suasan haru serta isak tangis dari kedua keluarga serta kerabat menghiasi acara pemekaman. Ratusan orang yang terdiri dari keluarga, teman dan kerabat, mengantarkan jenazah Pricila Dina ke tempat peristirahatan terakhirnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pandu, Bandung.
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil juga melayat ke rumah duka siswi kelas 3 SMPN 51, Prisilia Dina Ekawati Putri, di Jalan Riung Purna 8 No 33, Riung Bandung. Di rumah duka, Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, berdiri tempat di samping kedua orang tua bocah malang tersebut. Peti berwarna coklat yang berada di antara kerumunan para pelayat menjadi tempat terbaringnya mendiang Pricilla.
Emil yang datang atas nama kemanusiaan, mengungkapkan rasa prihatin dan berduka cita sedalam-dalamnya atas kejadian ini. “Pada dasarnya setiap anak lahir murni dan bersih, mungkin dalam perjalanannya ada yang belok hatinya,” tutur Emil saat berada di rumah duka, Rabu (2/9).
Emil berjanji akan selidiki kasus ini berbasis fakta, jangan sampai kejadian ini menjadi gejala umum di usia mereka.
“Kalau memang ada kita akan selidiki lagi lebih lanjut apa yang menyebabkan gejala ini terjadi, tapi kalo ada mungkin ini faktor lain seperti kejiwaan. Tapi kita masih nunggu hasil dari kepolisian,” katanya.
Sekedar mengulas, siswi kelas 3 SMP 51 Prisilia Dina Ekawati Putri (15), tewas di tangan temannya sendiri Sahrul Firmansyah (13) dengan luka parah di bagian kepala akibat hantaman benda tumpul (klik: Siswa SMPN 51 Pelaku Pembunuhan, Pernah Berpacaran dengan Korbannya). (bay)