Home » Bekasi » GPMB Dorong Tiada Hari Tanpa Membaca

GPMB Dorong Tiada Hari Tanpa Membaca

BEKASI – Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi telah membentuk Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB), dengan tema tiada hari tanpa membaca buku. Pembentukan GPMB ini dilakukan di Kantor Pemkab Bekasi, Aula KH Noer Ali, Cikarang Pusat, Senin (2/11).

Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah (Basipda) Kabupaten Bekasi, Ida Farida mengatakan, budaya membaca di Kabupaten Bekasi saat ini masih minim. Menurutnya saat ini minat baca warga Kabupaten Bekasi baru lima persen dari total jumlah penduduk. “Masyarakat lebih banyak menggunakan bahasa lisan,” ucapnya.
Pihaknya optimis minat baca akan semakin meningkat apalagi dengan pembentukan GPMB maka sosialisasi minat membaca akan lebih cepat. “Selain itu kami juga sudah melakukan kerjasama dengan berbagai instansi untuk meningkatkan minat baca ini, diantaranya dengan PKK, Majelis Taklim, Dinas Pendidikan dan lain sebagainya,” katanya.
Rendahnya minat baca tersebut, tambah dia, dapat dilihat dari minimnya pengunjung ke perpustakaan. Hal tersebut juga dikarenakan lokasi perpustakaan yang tidak bisa dijangkau oleh masyarakat di wilayah. “Oleh sebab itu, kami berencana membangun perpustakaan yang representatif hingga ke setiap kecamatan atau desa,” ungkapnya.
Sambung dia, dengan kurangnya minat baca di perpustakaan pihaknya akan menjemput bola dengan memaksimalkan mobil perpustakaan keliling. “Saat ini baru ada dua mobil keliling, diharapkan ada penambahan satu mobil lagi di tahun depan. Tapi kita yang selalu jemput bola dan Alhamdulillah respon masyarakat sangat positif,” jelasnya.
Sementara itu Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin berharap dengan terbentuknya GPMB di wilayahnya semoga bisa membantu percepatan peningkatan minat baca. “Semoga kita bisa menjadi yang terbaik. Sejauh ini minat baca di kita masih bagus. Hanya saja harus terus diingkatkan lagi,” ujarnya.
Dijelaskannya, GPMB ini tugasnya berbeda dengan pemberantasan buta huruf. “Namun bisa saja digabungkan. Keinginan kita mendirikan perpustakaan lain selain di Pemda. Itu keinginan kita. Tapi ya satu satu yah. Apalagi APBD 2016 sudah selesai. Mungkin di 2017 kita bisa berfikir ke sana. Karena bagus ada perpusataan di setiap desa itu,” paparnya. (iar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*