Home » Karawang » Dedi Mulyadi Penganut Klenik? Ini Pengakuan Warga Purwakarta

Dedi Mulyadi Penganut Klenik? Ini Pengakuan Warga Purwakarta

PURWAKARTA – Prilaku Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi yang ‘nyeleneh’ menjurus klenik, bagi warganya sudah menjadi rahasia umum. Namun, warga tidak berani mengasumsikan pada hal yang lebih jauh terkait orang nomor satu di Pemkab Purwakarta itu. Kata mereka yang ditemui Jabar Publisher, “masalah yang begituan mah hanya Allah yang tahu”.

Dedi lagi selfie di halaman kantor Pemkab Purwakarta

Dedi lagi selfie di halaman kantor Pemkab Purwakarta

Warga hanya berani menggambarkan, kalau Dedi Mulyadi merupakan sosok yang aneh. Mereka pun dengan gamblang bercerita soal berbagai “keanehan” sosok pemimpinnya itu, mulai dari adanya kereta kencana dan bau dupa di Pendopo Pemkab Purwakarta, patung-patung di jalan, pohon ‘dibajuan’ (dibalut kain), hingga pemugaran kantor Pemkab Purwakara menyerupai keraton.

“Bagi kita (warga Purwakarta), prilaku beliau yang aneh itu udah jadi rahasia umum. Kita juga gak tahu apa itu maksud dan tujuannya. Ya, seperti adanya kereta kencana dan bau dupa di kantor bupati, banyaknya patung-patung wayang di wilayah perkotaan Purwakarta, kemudian pohon-pohon dibajuan dan perombakan bangunan kantor Pemkab Purwakarta menyerupai kerajaan,” ujar seorang warga Kaum, Purwakarta, yang namanya enggan dipublish.

Masih kata dia, selain keanehan itu, Bupati Purwakarta itu juga melalakukan pembangunan besar-besaran pada kawasan wisata Situ Buleud yang kini namanya menjadi Taman Sribaduga. Selanjutnya orang nomor satu di Pemkab Purwakarta ini juga membatasi kebebasan warga untuk menikmati Alun-alun Purwakarta.

“Dulu mah, warga bisa bebas main ke alun-alun dan Situ Buleud. Sekarang mah udah gak bisa. Paling hanya orang tertentu dan hari-hari tertentu kita bisa masuk dan main di sana,” ucapnya, seraya mengatakan, sejak Dedi Mulyadi menjabat menjadi bupati di Purwakarta, banyak perubahan yang terjadi di kabupaten tersebut.

Sebelumnya, dalam pernyataan di akun Facebooknya, Ketua FPI Habib Rizieq juga menyentil prilaku Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Kata dia,  Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, sejak memimpin Purwakarta terus berusaha menghidupkan kembali ajaran “Sunda Wiwitan”.

BACA: Masih Terkait Plesetan “Sampurasun”, Ketua FPI “Sentil” Prilaku Klenik Bupati Purwakarta

sehingga ia menghiasi Purwakarta dengan aneka patung pewayangan seperti patung Bima dan Gatotkaca, bahkan ditambah dengan aneka patung Hindu Bali. Bahkan, Dedi Mulyadi telah melamar Nyi Loro Kidul dan mengawininya. (bay)

 

4 comments

  1. yang saya tau.
    bapak dedy mulyadi bukan penganut klenik.
    menurut penglihatan saya, pak dedy itu seorang muslim yang mempunyai jiwa kesundaan.
    lebih tepatnya pak dedy penganut paham islam sunda wiwitan.

    • islam mah islam aja mas, pake segala dicampur sunda wiwitan. akidah kok diakulturasi. jelema teu eucreug masih weh dibelaan.

    • Anas, maneh diajar islam ti saha sih? pernah ngaji teu ka saha? saha imam islam sunda wiwitan teh? meunang jalma kawin ka jurig?

      • Yang komen bgtu sma saja kalian tidak tahu bagaimana islam msuk pertma kali ke indonesia.

        Walisongo juga ga melarang budaya indonesia di hilngkan..

        Karena budaya indonesia walisongo mnybrkan islam dgn mudah..

        Situ pasti pngikut israel ngaku dasar pki

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*