Home » Karawang » Ini Dalih Dedi Mulyadi Soal Kereta Kencana dan Kemenyan di Kantornya

Ini Dalih Dedi Mulyadi Soal Kereta Kencana dan Kemenyan di Kantornya

PURWAKARTA – Untuk yang kesekian kali, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, melakukan pembelaan diri atas tudingan prilaku klenik dan syirik yang dilakukannya. Argumen dia, soal kereta kencana yang diberi kemenyan dan mengaraknya setahun sekali, adalah supaya tidak menghilangkan nilai sakral. Bagi Dedi, kereta kencana di Pendopo Pemkab Purwakarta adalah pusaka. Bahkan, dia menyatakan masing-masing kereta adalah simbol terhadap karakter manusia.

“Kereta Kencana merupakan simbol empat karakter manusia. Jumlahnya ada empat, ketajaman pendengaran, penglihatan, penciuman, dan pengucapan, yang bermuara pada kebeningan hati, melahirkan sosok waspada permana tingal,” ujar Dedi di Purwakarta, Jumat (27/11/2015) kepada wartawan.

Terkait diaraknya kereta kencana setahun sekali, jelas Dedi, karena berbicara pusaka, dan itu dilakukan setiap hari jadi Purwakarta. “Seperti bendera pusaka, maka akan dikibarkan pada upacara 17 Agustus, setahun sekali. Untuk menjaga kesakralannya,” lanjut Dedi.

Lalu soal kemenyan di kereta kencana itu, orang nomor satu di Pemkab Purwakarta itu juga punya dalih sendiri. “Kalau kita memiliki mobil, maka sudah seharusnya kita memberi parfum agar memberi rasa nyaman. Kalau mobil kita bau, bagaimana rasanya?” ujar Dedi.

Dedi berpendapat, simbol-simbol atau benda pusaka sudah lumrah disimpan di seluruh daerah di Indonesia. Bahkan menurut dia wajar benda-benda itu dirawat hingga dianggap keramat. “Setiap daerah di negeri ini memiliki pusaka yang dijadikan simbolisasi. Lihat saja seperti Cirebon, Yogyakarta, dan daerah lain di Indonesia,” ucap Dedi.

Sebelumnya diberitakan, Ketua FPI Habib Rizieq menilai kalau Bupati Purwakarta itu berprilaku aneh, yang menjurus pada perbuatan syirik. Bahkan dalam akun Facebooknya, orang nomor satu di FPI itu dengan gamblang menuliskan kalau Dedi Mulyadi sejak menjabat sebagai Bupati di Purwakarta ingin menghidupkan kembali ajaran Sunda Wiwitan. Dedi juga dituding meikah dengan penguasa Pantai Selatan Nyi Loro Kidul.

BACA: Masih Terkait Plesetan “Sampurasun”, Ketua FPI “Sentil” Prilaku Klenik Bupati Purwakarta

Prilaku Dedi Mulyadi yang nyeleneh menjurus pada klenik dan perbuatan syirik, juga diakui oleh sejumlah warga Purwakarta. Mereka menyebut, hal itu sudah menjadi rahasia umum.

BACA: Dedi Mulyadi Penganut Klenik? Ini Pengakuan Warga Purwakarta

“Masalah yang begituan mah hanya Allah yang tahu,” ujar warga Kaum Purwakarta, yang namanya enggan dipublish. (bay)

(bay)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*