RHOMA Irama tewas mengenaskan bersimbah darah. Dia dibacok di bagian leher dalam sebuah pertikaian di Bima Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (6/1/2016). Rhoma Irama alias Oma yang berusia 22 tahun itu merupakan mahasiswa STKIP Bima, jurusan Bimbingan Konseling (BK). Dia ditemukan tewas mengenaskan di area kampusnya.
Informasi menyebutkan, Rhoma Irama alias Oma tewas dibacok 2 pelaku yang masing-masing membawa dua bilah parang. Berdasarkan keterangan saksi mata, satu pelaku berinisial A asal Sape, NTB dan satunya tidak diketahui.
Pada saat kejadian, Oma tengah melaksanakan ujian akhir semester (UAS). Namun, korban dan pelaku saat itu disebut telah selesai mengikuti UAS. Korban yang diketahui berusia 22 tahun itu keluar dari ruangan.
Di depan ruangan, korban melihat rekannya beradu mulut hingga adu fisik dengan pelaku. Hal itu membuat korban terpanggil untuk melerai. “Korban tidak berkelahi dengan pelaku, dia hanya bantu teman yang sedang berkelahi. Tapi pelaku menuding Oma (korban) adalah bagian kelompok lawan,” jelas salah satu saksi, Ahmad (22), seperti dilansir merdeka.com, Kamis (7/1).
Kesal terhadap sikap korban yang melerai perkelahian itu, lanjut Ahmad, pelaku dan rekannya bergegas ke indekos untuk mengambil 4 bilah parang. Pelaku kemudian kembali ke kampus untuk mencari korban. Tepatnya depan ruangan jurusan STKIP Bima, korban ditebas.
“Saat itu tidak ada yang berani bantu, teman-teman lari karena takut. Dosen juga kemungkinan takut. Kalau tidak takut kenapa mereka tidak bantu saat pertikaian terjadi,” beber Ahmad.
Setelah korban dipastikan tak berdaya, pelaku langsung melarikan diri bersama rekannya. Sementara korban yang jatuh bersimbah darah mengalami luka parah di bagian kepala, urat leher terputus dan luka sabetan pada bagian perut.
Melihat pelaku meninggalkan lokasi kejadian, mahasiswa yang sebelumnya menghindar bergegas menggotong tubuh korban yang bersimbah darah untuk dibawa ke RSUD Bima. Beberapa jam setelah ditangani pihak medis, korban menghembuskan napas terakhir sekitar pukul 18.45 WIB.
Kapolres Bima Kota AKBP Nurman Ismail membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan korban tewas sekitar pukul 17.00 WIB. Korban sudah diserahkan kepada keluarga korban untuk dikebumikan.
“Iya betul terjadi pembacokan di area kampus STKIP Bima. Tapi gimana kejadian awalnya masih kita dalami,” kata Nurman.
Nurman menuturkan, informasi insiden berdarah itu diketahui setalah pihak kampus STKIP Bima menghubungi pihak kepolisian. Namun, persoalan kejadian awalnya belum bisa dibeberkannya dengan alasan masih dalam tahap olah tempat kejadian perkara (TKP).
“kita masih dalami motifnya apa. Masih didalami juga berapa orang yang bacok,” tegas Nurman.
Sementara itu, keluarga korban kabarnya akan melakukan penyisiran untuk mencari pelaku pembacokan terhadap Oma.
“Ada kabar yang masuk ke saya 5 menit sebelum ini, pihak dari keluarga yang meninggal akan melakukan penyisiran malam Ini. Pihak kepolisian harus melakukan penjagaan ketat di lingkungan kampus dan kos-kosan mahasiswa yang berasal dari Sape.” (bay)