KARAWANG – Sakti! Belum sebulan dibongkar, lokalisasi pinggir rel kereta api, Se’er di kawasan Jalan Niaga Karawang, kini sudah dibangun lagi. Warem-warem yang menjajakan perempuan pemuas seks plus miras, yang sebelumnya diratakan petugas PT. KAI, polisi dan Satpol PP Karawang, kini bercokol lagi dengan mentereng. Otomatis, aktivitas “pasar malam” kemaksiatan di lokasi tersebutpun, marak lagi. Selain ada “bursa” perempuan aduhai, di lokalisasi Se’er juga ada perjudian “Unyeng”.
Pantauan Jabar Publisher, Minggu (10/1/2016) dini hari, lokalisasi Se’er tampak meriah. Hingar bingar musik dangdut bergema. Lampu-lampu kecil terlihat menyala di keremangan warung-warung yang dihiasi gelak tawa serta suara-suara manja perempuan “pelayan seksi” warung tersebut.
“Gak mungkin bisa dimusnahkanlah. Aktivtas di sini (Se’er) sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu. Lagi pula kita juga bayar sama ‘petugas’. Ya bayar sewa lahan warung, keamanan sampai perkepala perempuan juga bayar,” ujar seorang pemilik warung yang namanya enggan dipublish.
Berdirinya warem-warem dan aktivitas kemaksiatan di lokalisasi Se’er pasca dibongkar beberapa waktu lalu, kata dia, sudah terjadi sejak dua pekan ke belakang. “Kita sudah buka sejak dua minggu lalu. Sok Saha Nu Bisa Musnahkeun? Beking disini sangat kuat,” lanjutnya.
Ironis memang. Disaat gembar-gembor Karawang akan dijadikan “kota santri” dan janji PT. KAI plus Pemkab Karawang yang akan memusnahkan lokalisasi Se’er selamanya, lokalisasi terbesar di wilayah perkotaan Karawang itu buka kembali.
Sekedar mengulas, Union Manager Penertiban Aset PT Kereta Api Indonesia, Drajat, saat pembongkaran beberapa waktu lalu menyatakan, pembongkaran Se’er kali ini akan menjadi pembongkaran yang terakhir kalinya dilakukan.
“Ini akan menjadi pembongkaran Seer yang terakhir. Karena tahun depan, kami akan membangun jalur kereta tambahan di lokasi ini,” ujar Drajat, saat diwawancarai kala itu. (bay)