Home » Nasional » Yafi, Remaja Raksasa Indonesia dengan Tinggi Badan 2,10 Meter Mengaku Tersiksa

Yafi, Remaja Raksasa Indonesia dengan Tinggi Badan 2,10 Meter Mengaku Tersiksa

TUMBUH cepat melebihi anak seusianya bahkan melebihi tubuh ukuran manusia normal di Indonesia, terasa sangat menyiksa buat remaja bernama Yafi Wijayanto (16). Dengan pertumbuhan yang sangat cepat tersebut, diusianya yang baru 16 tahun, warga Dusun Bengkaras RT 14/ RW 05, Desa Madiredo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang ini sudah memiliki tinggi badan 2,10 meter. Namun, derasnya pertumbuhan itu, diikuti dengan kesakitan yang luar biasa dan mata kirinya yang semakin kabur.

keluarga-sudah-bawa-remaja-raksasa-berobat-ke-banyak-dukunYafi mengalami pertumbuhan drastis akibat gigantisme. Kondisi ini, membuat keluarganya kebingungan bukan kepalang. Gigantisme merupakan kondisi kelainan karena kelebihan hormon.

Berbagai pengobatan telah dilakukan keluarganya demi mendapatkan kesembuhan. Jauh sebelum mendapatkan pengobatan medis, keluarga berobat ke banyak dukun. Saran siapapun diikuti, beberapa dukun dikunjungi.

“Dukun mana saja saya datangi, Jawa Tengah, Banyuwangi, Jombang. Pokoknya ada yang memberitahu, saya berangkat,” kata Minarsih (55), ibunya Yafi, seperti dilansir merdeka.com, Selasa (12/1/2016).

Yafi membutuhkan pengobatan khusus yang tidak murah bahkan tidak bisa dilakukan di Indonesia. Selama lima tahun penyakit itu diderita Yafi, baru belakangan menjalani pengobatan di rumah sakit. Yafi pun selama 2,5 bulan harus menjalani rawat inap di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA).

Selama itu tidak sedikit biaya yang sudah dikeluarkan. Sebagai seorang petani, apapun dilakukan termasuk menjual rumah, demi mendapatkan kesembuhan.

“Rumah sudah dijual. Ini rumah salah satu anak saya. Saya bledik (kejar) terus demi anak. Saya pasti bayar berapa pun biayanya, ditelepon dokternya langsung berangkat. Ke sana-sini cari pinjaman,” kata Romad, ayah Yafi.

“Saya tidak takut utang. Pokoke Gusti Allah sugih. Bayangkan 2 tahun harus kontrol,” tambah Minarsih.

Selama 1 tahun 1 bulan menjalani perawatan di Moulbourne, Australia. Namun sebelumnya, dua kali Yafi menjalani operasi di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA). Setiap operasi di Malang dari tubuhnya diambil 10 liter.

“Plong, hati saya lega, usaha kami dengan dibantu banyak orang akhirnya berhasil. Jodoh penyakitnya (sembuh) diambil (dioperasi) oleh dokter. Diambil cairannya 8-10 liter.” katanya.

Selama di Australia juga dilakukan operasi 2 kali dan terapi sebanyak 15 kali. Saat berangkat keluarga sudah mengikhlaskan apapun yang terjadi.

“Saat itu kami ikhlas, pokoknya sembuh. Yafi juga tatag,” tegasnya.

Sementara Yafi sendiri merasa sudah sembuh setelah mengikuti pengobatan di Australia. Dia mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Yayasan Children First Australia.

“Berat meninggalkan keluarga, tetapi bagimana karena harus berobat. Seminggu sekali telepon. Senang kalau di sana, cuma berat meninggalkan keluarga, diajari bahasa Inggris,” urai Yafi.

“Sebagai orangtua saya berjanji untuk mengupayakan kesembuhan, tanggung jawab orangtua. Gusti Allah yang menginginkan demikian,” kata Rohmad. (bay)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*