Home » Bandung » Masyarakat Waswas, Tak Ada Siaga Teroris Jelang Imlek?

Masyarakat Waswas, Tak Ada Siaga Teroris Jelang Imlek?

WARGA Jawa Barat khususnya di Kota Bandung, mengaku waswas dengan minimnya upaya cegah tangkal yang dilakukan aparat kepolisian dan institusi terkait menyambut datangnya Hari Imlek yang jatuh tanggal 8 Februari mendatang. Kalau pun ada, gerakannya tidak terlalu kelihatan dan tidak seketat saat jelang Natal dan tahun baru.

Padahal masih segar dalam memori kita, peristiwa teror bom Sarinah tanggal 14 Januari lalu. Namun fenomena itu seolah tak berbekas menjelang hari besar umat Konghucu yang tinggal hitungan hari.

Koordinator Disaster Mitigation Readiness of Indonesia Community (DMRI) Jawa Barat, P.A
Siregar menuturkan kekhawatirannya kepada redaksi Jabar Publisher, Jumat (5/2). “Sangat
disayangkan tidak ada gerakan Siaga ISIS atau terorisme, kalau pun ada hanya di beberapa daerah yang sedang rawan konflik saja. Padahal kan ini long weekend (libur panjang-red). Harusnya ada upaya yang lebih ketat khususnya di tanggal 7-8 Februari agar masyarakat merasa aman,” ujarnya
was-was.

Sosok yang aktif dalam upaya mitigasi bencana ini mengiumbau agar masyarakat tetap
waspada menjelang Hari Imlek khususnya saat berada di tempat-tempat yang dianggap kafir, seperti
mall, cafe dan restoran USA. “Masyarakat juga harus waspada di aera kerumunan seperti stasiun yang biasa disinggahi para bule dan hotel-hotel yang biasa dihuni turis asing,” jelasnya.

INILAH catatan target teror bom Januari - Februari 2016 yang beredar luas.

INILAH catatan target teror bom Januari – Februari 2016 yang beredar luas.

Apalagi kata dia, langkah kewaspadaan dini ini sudah diatur regulasinya melalui Peraturan Gubernur (Pergub). “Yang saya tahu, sempat beredar juga ada catatan yang diperoleh oleh pihak kepolisian saat penggeledahan rumah terduga teroris. Di mana dalam catatan itu target-target serangan bom sejak Januari – Februari 2016 sangat jelas. Ini harus diwaspadai. Bukankan mencegah lebih baik daripada menangisi,” terang dia.

Sementara itu, Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan menuturkan pula kekhawatirannya. “Sejak tiga hari lalu saya sudah perintahkan aparat keamanan untuk bersiaga menyambut Imlek,” kata Menkopolhukam saat menjadi pembicara kunci dalam Seminar CIMB Niaga bertajuk, Kamis (4/2).

Dalam acara yang didukung oleh Citra Activation itu, Luhut mengatakan kesiapsiagaan penting karena kita tidak pernah tahu kapan, bagaimana, dan di mana serangan terorisme itu terjadi. “Siapa tahu serangan terjadi di seputar Imlek. Siapa yang tahu?” cetusnya.

Kesiagaan itu pula, kata Luhut, yang dilakukan aparat untuk mengantisipasi terorisme pada Hari Natal dan Tahun Baru 2016. “Kita bisa mendeteksi dan melumpuhkan beberapa kelompok, tetapi ada yang lolos. Mereka yang lolos itulah yang melakukan serangan di Jalan Thamrin,” tuturnya.

Luhut berharap kesiapsiagaan itu tidak hanya dilakukan aparat, melainkan seluruh masyarakat, termasuk para pelaku ekonomi yang hadir dalam seminar. Sebab, ungkapnya, ekonomi sangat terkait erat dengan keamanan. (jay/jp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*