SADIS! Dalam keadaan sekarat usai kepalanya dihantam benda tumpul, Enno Parinah (18) alias Indah, karyawati PT Polyta Global Mandiri, Kosambi, Kabupaten Tangerang, diperkosa terlebih dulu oleh tiga pelaku. Tak hanya itu, satu pelaku yang merupakan kekasihnya, sempat menggigit payudaranya hingga robek. Kemudian setelah puas, kekasihnya itu menancapkan gagang cangkul ke kemaluan korban.
“Rahmat ini pacar korban, baru kenal satu bulan, masih duduk di bangku SMP. Keduanya sudah janjian Kamis malam mau ketemu di kamar mess Enno,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Sutarmo, Selasa (17/5).
Kepada penyidik, Rahmat mengaku memerkosa dan membunuh Enno setelah sempat ditolak untuk berhubungan intim di kamar mess-nya, Kamis (12/5) lalu. Berdasarkan keterangan Rahmat di dalam kamar itu, mereka sempat bercumbu. Tidak lama, Rahmat pun meminta lebih, yakni ingin berhubungan badan. Namun Enno menolaknya karena takut nanti akan hamil.
Merasa permintaannya ditolak, Rahmat pun beranjak dari tempat itu, lalu bertemu dengan dua orang pria lain. Kemudian memerkosa bersama-sama.
Sutarmo meyakini, masih ada motif lain yang akhirnya membuat ketiga tersangka melakukan pembunuhan secara sadis. Pihaknya bersama jajaran Polda Metro Jaya masih menyelidiki hal ini lebih lanjut.
“Kami masih menggali alasan lain pelaku menghabisi korban,” kata Sutarmo.
Dalam aksinya, Rahmat, dibantu dua rekannya. Awalnya Rahmat marah gara-gara Eno dijodohkan. Dia tak terima dan mengajak Eno berhubungan badan sebagai perpisahan. Eno menolaknya, Rahmat pun marah.
Pulang dari mess karyawan, Rahmat bertemu dengan dua rekannya. Mereka mengompori Rahmat untuk berlaku sadis pada pacarnya itu.
Demikian disampaikan oleh kata Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Sutarmo ketika ditemui di kantornya, Senin (16/5/2016).
“Sudah perkosa saja, dia enggak bakal jadi pacar kamu lagi kok,” kata Sutarmo menirukan ucapan pelaku.
Kemudian ketiganya bersama-sama masuk ke kamar mess korban dan melakukan pembunuhan. Peran ketiga pelaku, kata Sutarmo, tidak jauh beda.
Namun yang memasukkan gagang cangkul ke tubuh korban adalah Rahmat. “Dia yang memasukan itu dengan kaki menendang ke dalam,” tukas Sutarmo.
Rahmat mengambil cangkul itu di pojok luar kamar mess korban. Cangkul tersebut biasa digunakan untuk pembangunan atau renovasi mess.
“Itu kata pelaku yang kita dapat dari hasil prarekonstruksi ke tiga kali dan olah TKP empat kali,” kata Sutarmo.
Aparat Jatanras Polda Metro Jaya bersama tim IT Mabes Polri juga berhasil menangkap dua orang pelaku berinisial R alias Dayat dan IP alias Bogel, Minggu (15/5) lalu. Dayat ditangkap karena kedapatan memiliki ponsel korban. Sedangkan, Bogel ditangkap karena di rumahnya terdapat bercak darah.
Kasus ini, ditangani oleh Polres Metro Tangerang bersama Polda Metro Jaya. Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Sutarmo, pembunuhan ini berawal dari sakit hati Rahmat terhadap Enno, karena mengetahui pujaan hatinya itu telah dijodohkan oleh orang pilihan orang tuanya.
“Memang adanya unsur perjodohan korban itu menjadi pemicu,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Sutarmo ketika ditemui di kantornya, Senin (16/5).
“Ketiga tersangka sudah mengakui perbuatannya. Sebelum membunuh Eno dengan sadis, mereka memperkosanya secara bergantian,” kata Sutarmo.
Atas keberhasilan itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Krishna Murti berbangga diri dengan kinerja para anak buahnya.
“3 hari 3 malam kurang tidur. Alhamdulillah Pembunuhan biadab di Kosambi Tangerang terungkap. Saya bangga dengan kalian. Allah yang membalas. Sibukkan diri dengan perbuatan baik, maka kalian tidak akan punya waktu untuk berbuat buruk,” cuit Krishna Murti diakun Facebook pribadinya. (bay)