Home » Cirebon » Dirayu Pemkab, Warga Kepuh Tolak TPA Gunung Santri Dibuka Lagi

Dirayu Pemkab, Warga Kepuh Tolak TPA Gunung Santri Dibuka Lagi

CIREBON – Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berniat untuk melakukan negosiasi dengan masyarakat Desa Kepuh, Sabtu (21/1/2017).

Tujuan adalah meminta bantuan masyarakat agar tempat pembuangan sampah (TPA) Gunung Santri dibuka untuk sementara waktu. Karena di tiap-tiap titik Kabupaten Cirebon penuh dengan sampah.

Siang tadi, DLH beraudiensi dengan ratusan masyarakat yang berkaitan dengan masalah sampah yang sudah akut di kantor Desa Kepuh Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Hermawan mengatakan dirinya atas nama pemerintah Kabupaten Cirebon meminta keikhlasan bahwasanya sampah ini akan dibuang kemana lagi, sedangkan TPA Ciledug kondisinya sudah tidak memungkinkan untuk menampung.

Maka dari itu, solusi yang terbaik adalah memanfaatkan TPA Gunung Santri agar bisa difungsikan kembali untuk menghilangkan sampah yang berserakan dimana-mana. “Saya sudah langsung komunikasi dengan Bupati Cirebon yang berkaitan dengan keinginan masyarakat sekitar Gunung Santri ini, mulai dari infrastruktur akan kita prioritaskan dan kalau tidak direalisasikan lagi silahkan bapak tutup kembali,” kata Hermawan dihadapan masyarakat Desa Kepuh.

Kehadiran Hermawan beserta unsur Muspika Kecamatan Palimanan ini ialah karena kondisi yang sudah tidak memungkinkan lagi, serta tujuannya untuk mengetuk hati masyarakat. “Kalau seandainya dibukanya TPA ini kembali kita akan datangkan mesin insenerator untuk membakar sampah-sampahnya, dan bisa dibuktikan apabila pencemaran limbah terutama asap tersebut berbahaya kita bisa cek uji laboratorium bersama-sama,” jelasnya. Namun usaha dan upaya telah dilakukan untuk mengurangi dampak sampah yang dimana-mana, masyarakat tetap bersikukuh menolak TPA tersebut difungsikan kembali meskipun hanya sementara waktu.

Salah satu masyarakat Desa Kepuh Taufik mengatakan warga Kepuh dari tahun 1987 dan terakhir 2015 sudah merasakan tidak enaknya dibanding enaknya. Hampir 28 tahun TPA ini dimanfaatkan oleh pemerintah daerah. “Selama ini dibuang saja tetapi tidak ada solusi. Dalam kurun waktu satu tahun pemerintah tidak mengirim sampah kesini ini kita sudah hidup nyaman tanpa adanya nyamuk, asap, lalat, kalau seandainya dibuang kesini lagi kami merasa terbebani, udah hidup enak nyaman, pokoknya kami menolak tegas dibukanya TPA Gunung Santri kembali,” katanya.

Bahkan bukan hanya segelintir permasalahan yang ada di TPA Gunung Santri ini saja. Limbah yang dihasilkan oleh tumpukan sampah tersebut sudah meluas hingga ke sebelah gunung santri. “Ada warga yang punya usaha dibidang pertanian yaitu mangga, sedangkan mangga itu butuh air nah air yang dihasilkan sungai tersebut sudah tercemar yaitu berwarna merah. Pada intinya kami ini tetap menolak karena hidup kita ini ingin nyaman. Selama ini apa sih yang diberikan kepada masyarakat, tidak ada. Untuk itu harapan kami apabila masyarakat sudah menolak dengan tidak difungsikan lagi TPA ini tolong kepada pemerintah daerah jangan mengucilkan masyarakat sini,” tukasnya. (gfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*