Home » Cirebon » Longsor Porakporandakan Rumah di Desa Sidawangi

Longsor Porakporandakan Rumah di Desa Sidawangi

CIREBON – Hujan lebat pada akhir-akhir ini membuat tanah dataran tinggi rawan longsor. Salah satunya tanah yang ada diblok Capar Satu Desa Sidawangi, Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon longsor. Meskipun dataran tanah tersebut sudah dilakukan penyenderan tetapi terjangan air yang setiap hari turun membuat tanah terus-menerus bergerak sehingga tanggul penahan tanah tidak kuat menahan pergerakan tanah tersebut dan akhirnya jebol dan menimpa rumah warga.

Pemilik rumah Samadi (51) mengatakan, kejadian longsor sekitar pukul 4 sore saat hujan besar. “Kami sekeluarga sedang berkumpul didalam rumah, ga tahunya ada suara gemuruh kencang. Kita sempat kalap berhamburan keluar untuk menyelamatkan soalnya takut ada apa-apa,” kata Samadi kepada wartawan, Rabu (25/1/2017).

Dikatakannya, padahal usia tembok penahan tanah tergolong masih muda dibangun sekitar 8 tahunan yang lalu. Dengan panjang sekitar 28 meter dan tingginya empat meter. “Ya yang roboh sekitar 20 meteran lah. Runtuhan tembok penahan tanah sebagian menghantam kamar depan dan menimpa kandang ayam dan kambing.  Beruntung anak-anak sedang berkumpul semua ditengah jadi Alhamdulillah tidak ada korban,” jelasnya.

Bapak 4 anak yang sehari-hari berprofesi sebagai petani menambahkan, tembok penahan tanah tersebut dibangun sendiri bukan bantuan dari pemerintah, yaitu dari hasil jerih payahnya selama bertani. “Bangunan senderan tembok penahan tanah itu hasil jerih payah dari bertani bukan dari pemerintah. Kalau dulu waktu bangun tembok penahan itu sekitar 10 jutaan, kalau sekarang bangun kembali ya habis sekitar 45jutaan,” ungkapnya.

Pada saat longsor itu terjadi, ada yang sudah meninjau yaitu Bhabinsa Polsek Sumber, dan Koramil Sumber serta dari Kecamatan dan dari Dinas Sosial. “Janjiin sih tidak, tapi katanya nanti diajukan,” ujarnya.

Sementara itu, Kasi Ekbang Desa Sidawangi, Memed Amedi mengatakan, selain di blok Capar Satu, longsoran tanah terjadi di blok lain yaitu di blok Capar Tiga, di blok tersebut ada lima titik lokasi longsor, tetapi tidak sampai menimpa rumah dan ini yang paling parah karena rumah sampai jebol (rumah Samadi.red). “Kejadian dihari yang sama sekitar jam 4.30 an, kenapa di sini sering terjadi longsor karena memang di sini tanahnya merah, dan di blok Capar Tiga yang parah, milik bapak Sawal dan Bapak Samani. Rata-rata milik keduanya mengalami kerugian sebesar 50 juta,” singkatnya. (gfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*