Home » Cirebon » Dirjen Holtikultura & Wakil Anggota DPR RI Panen Raya Bawang Di Losari

Dirjen Holtikultura & Wakil Anggota DPR RI Panen Raya Bawang Di Losari

CIREBON– Dirjen Holtikultura Kementrian dan Wakil Ketua Anggota DPR RI Komisi IV melakukan panen raya bawang dan cabai bersama petani di Desa Siliasih, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, dan di Desa Tawangsari, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Rabu (8/3/2017). Wakil Ketua Anggota DPR RI DR. Ir. H. E. Herman Khaeron M.SI mengatakan, tujuan mengunjungi petani yang tengah panen untuk mengantisipasi situasi pasar dan memastikan terhadap suplay. “Sengaja hari ini saya mengunjungi petani yang sedang panen bawang, bersama Dirjen Holtikultura, tentu untuk mengantisipasi situasi pasar terhadap suplay,” kata Herman.

Lebih lanjut lagi Herman mengatakan, ia berharap hasil panen yang melimpah ini agar memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dan petaninya. “Tetapi juga jangan sampai hasil melimpah ini kemudian menekan harga ekonomisan di kalangan petani, kita berharap bahwa dari seluruh pengembangan budidaya bawang, cabai dan lainnya juga dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dan juga petani,” ujarnya.

Belum ada gejolak, belum ada situasi krisis terhadap situasi pasar terhadap bawang. Apakah itu krisis terhadap fluktuasi kenaikan bawang yang sangat tinggi, ataukah jatuh dibawah ke ekonomisan para petani. Tentu hari ini coba mengverifikasi dan meninjau terhadap lapangan. Tak hanya itu ada dari pihak bulog juga, tentu bulog juga harus memantau karena bagaimanapun sebagai institusi negara yang ditugaskan oleh pemerintah untuk melaksanakan stabilisasi harga baik ditingkat pasar dan petani. Ini juga harus diantisipasi, Herman juga ingin jangan sampai cabe harga Rp 140.000 tiba-tiba turun ke harga Rp 70.000 kemudian naik lagi ke harga Rp 130.000 tidak rasional.

Kalau kita antisipasi melihat dan memperhitungkan terhadap situasi dan kondisi ditingkat produksi maupun ditingkat pasar. Kita bisa identifikasi apa persoalannya, kalau sekarang panennya melimpah harga nya mulai turun kalau pada batas tertentu bulog segera membeli, pemerintah segera menyiapkan jalan keluar untuk melakukan penggudangan dan pengeringan.

Mudah-mudahan kasus terdahulu yang menyebabkan petani tidak mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan untung tidak terjadi lagi, dulu ia dengan pamentan panen ditingkat petani kurang lebih Rp 7.000 per-kg, sekarang sudah Rp 11.000 lebih. Ini masih batas bagus tinggal bagaimana saja agar tidak jatuh ke batas bawah, harus ada antisipasi kesiapan bulog bisa membeli bawang masyarakat menurut Herman.

Sementara itu Dirjen Holtikultura mengatakan, para petani juga mengantisipasi untuk persiapan bawang dan cabai di bulan ramadhan. “Selesai panen bawang ditanam lagi, artinya mereka juga sudah antisipasi untuk kesiapan idul fitri, jadi Maret April ini harus ditanam lagi,” katanya. “Tadi kita lihat, karena ini dia bilang kos nya juga bisa berubah, kos mahal itu diawal pertanaman. Tanaman ke dua, ke tiga tinggal biaya untuk benih dan pupuk. Namun, saya pikir harga yang disampaikan tadi Rp 12.000 itu sangat rendah, saya harus perjuangkan, nanti kita akan rapat di Jakarta minta agar bulog segera turun juga,” imbuh DR. Ir. Spudnik Sujono. (crd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*