Warga Menjerit Langka “Gas Melon”, Ketua DPRD Intruksikan Panggil Hismawa Migas

KARAWANG – Persoalan kelangkaan “gas melon” atau gas 3 kg masih terus dikeluhkan. Masyarakat yang terus menjerit akhirnya mendapatkan tanggapan langsung dari Ketua DPRD Karawang, Toto Suripto.

Kepada Jabar Publisher, Ketua DPRD Karawang, Toto Suripto mengatakan, secepatnya ia akan mengintruksikan Komisi B dan Komisi C untuk memanggil beberapa pihak bersangkutan untuk menangani persoalan kelangkaan gas 3 kg ini.

Menurutnya, DPRD Karawang juga sangat menyayangkan jika Hismawa Migas terkesan acuh tak acuh dalam menyikapi persoalan ini seperti yang sudah diberitakan di beberapa media cetak. Oleh karenanya, ia akan mengintruksikan Komisi B dan Komisi C untuk memanggil Hismawa Migas, Disperindag dan beberapa instansi terkait untuk menelusuri persoalannya.

“Nanti secara resmi Komisi B dan Komisi C akan mengajak hearing Hismawa Migas, Disperindag dan beberapa instansi terkait untuk menelusuri persoalannya. Kita tidak mau persoalan kelangkaan gas ini terus berlarut-larut, harus segera dicarikan solusinya,” tutur Toto Suripto, Selasa (11/4).

Dikatakan Toto, pihaknya sendiri tidak mau menduga-duga apakah persoalan kelangkaan gas 3 kg ini akibat adanya permainan dari oknum Hismawa Migas ataupun oknum pengecer. Yang pasti, kata Toto, di dalam hearing nanti harus bisa ditemukan akar persoalan sekaligus solusi untuk menanganinya.

“Nanti kita coba lihat saja akar permasalahannya dimana saat hearing. Saya yakin kalau kita bisa ngumpul bareng di hearing pasti akar persoalan dan solusinya akan ketemu,” kata Toto.

Masih dikatakan Toto, beberapa persoalan pembangunan sosial kemasyarakatan seperti kelangkaan gas, bencana banjir, kelangkaan pupuk dan lain sebagainya memang selalu menjadi persoalan krusial masyarakat yang harus secepatnya ditangani.

Oleh karenanya, ia akan meminta Komisi B dan Komisi C agar serius dalam menangani persoalan kelangkaan gas 3 kg ini. “Saya berharap paling lama maksimal dalam seminggu ini persoalan kelangkaan gas sudah bisa dicarikan solusinya. Jangan nunggu lama-lama, kasian masyarakat nanti,” tandasnya. (adk)