Home » Cirebon » Agar Kearifan Lokal Terangkat, Dishub Bakal Pasang Papan Informasi dengan Tiga Bahasa

Agar Kearifan Lokal Terangkat, Dishub Bakal Pasang Papan Informasi dengan Tiga Bahasa

CIREBON – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon akan melakukan terobosan baru, yakni akan memasang papan-papan informasi menggunakan tiga bahasa. Mulai dari Bahasa Indonesia, Jawa, dan Sunda.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Abraham Mohamad menyampaikan, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pihaknya akan terus berupaya maksimal dan memberikan yang terbaik. Termasuk juga, dalam papan rambu-rambu lalu lintas maupun papan informasi bagi pengendara harus terus diupdate agar jangan monoton.

“Maka agar tidak monoton, kita akan pasang papan informasi dengan menggunakan tiga bahasa. Yakni Bahasa Indonesia, Jawa, dan Sunda. Papan informasi tersebut berupa tulisan-tulisan yang sifatnya edukatif, peringatan, imbauan, dan larangan,” kata Abraham di hadapan awak media, di ruang kerjanya, Senin (04/06/2018).

Dikatakan, pilihan tiga bahasa yang akan digunakan dalam papan-papan informasi tersebut, dikarenakan selain Bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa nasional, juga di Wilayah III Cirebon, khususnya Kabupaten Cirebon terdapat dua suku dan bahasa. Yakni Jawa dan Sunda, makanya, agar kearifan lokal ini dapat terangkat, penggunaan papan informasi menggunakan dua bahasa tersebut diterapkannya.

“Dan insya Allah baru seluruh Indonesia nih kejutan yang akan kami lakukan yakni membuat papan informasi dengan tiga bahasa,” beber Abraham.

Ia mencontohkan, dalam papan informasi menggunakan tiga bahasa tersebut, seperti di antaranya, berupa tulisan, “Kacung bagus lan nok ayu, bilih berkendara ngangge HP mandeg krihin supados selamet”.

Abraham menjelaskan, rencannya papan-papan informasi itu akan dipasang di 50 titik strategis seperti lampu merah dan taman-taman. Untuk pemasangan tahap pertama yakni sebanyak 30 papan informasi yang rencannya akan dipasang sebelum H-7 lebaran.

Untuk sisanya, lanjut Abraham, yakni akan dipasang pada tahap kedua. Pemasangan papan informasi itu pun, disesuaikan dengan lokasi masyarakat yang didominasi oleh suku Sunda atau Jawa. Artinya, ketika lokasi tersebut kebanyakan orang Jawa, maka papan informasi itu menggunakan Bahasa Jawa, begitu pun sebaliknya.

“Intinya sih, bagaimana kita bisa menyosialisasikan kepada masyarakat demi keamanan dan ketertiban dalam berlalulintas,” tandas Abraham. (gfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*