CIREBON – Pertemuan audiensi antara Aliansi Cirebon Menggugat (ACM) dengan penyelenggara pemilu baik KPU maupun Panwaslu serta Desk pilkada dan Disdukcapil Kabupaten Cirebon yang difasilitasi oleh DPRD Kabupaten Cirebon tersebut terkesan tertutup oleh awak media.
Bahkan bukan hanya tertutup, protap penjagaan yang dilakukan aparat kepolisian berlapis ini menuai kecurigaan.
Salah satu wartawan Harian Umum Kabar Cirebon, Ismail Marzuki menyesalkan, padahal hanya audiensi. Namun pihaknya dan awak media lainnya tidak boleh memasuki gedung DPRD untuk meliput audiensi tersebut. “Kami curiga, pertemuan audiensi kok tertutup, padahal audiensi yang sama beberapa waktu lalu kami di izinkan,” ujarnya, Selasa (31/07/2018).
Padahal, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kasat Intel Polres Cirebon, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon yang menyatakan semuanya memperbolehkan untuk mengambil gambar dan meliput kegiatan ini. Namun hingga acara audiensi selesai pihaknya sama sekali tidak bisa menerobos pengamanan yang super ketat.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Mustofa SH usai audiensi mau menerima awak media dan meminta maaf. “Ini hanya miss comunication, sebenarnya awal rapat ini memang tertutup, karena kita sebagai panitia anggaran yang mensupport anggaran untuk penyelenggara pemilu ingin mengevaluasi anggaran tersebut,” jelas Mustofa kepada wartawan.
Namun, karena pihaknya ada teman-teman dari aliansi dan sekaligus ingin evaluasi terkait anggaran, maka rapat ini tertutup. “Dari teman-teman aliansi ini meminta tambahan keterwakilan maka saya setujui, namun tidak dalam rangka rapat evaluasi, maka rapat ini sebenarnya terbuka,” kata Jimus sapaan akrabnya Mustofa.
“Hasil fasilitasi dengan aliansi point-point ini bisa menjadi bahan untuk mempertajam saat rapat evaluasi dengan KPU, Panswalu dan Desk Pilkada,” imbuhnya.
Diakui Jimus, memang pihaknya menginginkan rapat ini tertutup. Namun karena keburu ingin memfasilitasi pertemuan antara aliasnsi dan penyelenggara pemilu pihaknya menunda rapat tertutup tersebut. “Kami selaku Ketua DPRD meminta maaf kepada awak media yang tidak bisa meliput audiensi ini. Bukan saya membatasi awak media, namun batasan itu hanya untuk peserta rapat,” tutupnya. (gfr)