CIREBON – Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon membuka lowongan atau rekrutmen bagi Petugas Kesehatan Haji Indonesia (PKHI).
Pembukaan lowongan atau rekrutmen tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekrutmen Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji Arab Saudi Bidang Kesehatan, Tim Kesehatan Haji Indonesia, Dan Tenaga Pendukung Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Kesehatan Haji.
“PKHI itu terdiri dari dua jenis, yaitu Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang menyertai jemaah haji di kelompok terbang (Kloter) dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Bidang Kesehatan yang melakukan pelayanan di Jeddah, Madinah dan Makkah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Nanang Ruhyana, Senin (8/10/2018).>
Dikatakan Nanang, rekrutmen PKHI dilaksanakan secara terbuka melalui mekanisme pendaftaran online pada website pusat kesehatan haji (www.puskeshaji.depkes.co.id).
“Didalam website itu untuk para pelamar bisa mengetahui informasi jadwal rekrutmen. Kemudian memudahkan para pelamar untuk mengakses pada saat mengikuti tahapan rekrutmen. Dan menghindari terjadinya praktek KKN, karena kegiatan rekrutmen dilaksanakan secara transparansi,” jelas Nanang.
Selain itu, masih dikatakan Nanang, rekrutmen dapat dilaksanakan melalui proses penunjukan atau penugasan sesuai kebutuhan. “Untuk Kabupaten Cirebon, kami membutuhkan tenaga medis minimal 7 orang dan para medis minimal 14 orang,” kata Nanang.
Lebih lanjut dikatakan Nanang, sebagai persyaratan para medis harus memiliki sertifikat PPGD (Pelatihan Pegawat Daruratan) dan untuk tenaga medis minimal sudah mengantongi sertifikat BTCLS. “Dan untuk perempuan wajib membuat pernyataan tidak akan hamil selama menjadi petugas PKHI yang diketahui dan disetujui oleh suaminya. Kalau usia tidak ada batasan, siapapun yang minat,” imbuh Nanang.
Diakhir, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon hanya merekomendasikan dan diketahui oleh Provinsi lalu disetujui oleh Pusat. “Sekali lagi ini gratis, dan untuk siapapun yang minat yang penting memenuhi persyaratan tadi. Kalau administrasi sudah dinyatakan lolos, selanjutnya ada pelatihan selama 10 hari di balai diklat Ciloto atau Bekasi,” pungkasnya. (gfr)