DPMD dan BKPSDM Harus Evaluasi, Begini Kata Mustofa

CIREBON – Penempatan penjabat Kuwu Cikeduk Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon dinilai tidak sesuai dengan aturan. Karena penjabat Kuwu tersebut adalah hanya ingin memuluskan langkah politik dari salah satu calon legislatif.

“Pj Kuwu itu berani mengkodisikan RT dan RW, yang konon dengan sombongnya sudah mempersiapkan uang 10 miliar untuk memuluskan pencalonan legislatif istri Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih untuk menyingkirkan saya,” kata Mustofa Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon sekaligus Caleg Dapil II Kabupaten Cirebon, Jum’at (16/11/2018)

Pria yang akrab disapa Jimust ini mendesak dan mengingatkan kepada DPMD maupun BKPSDM harus sadar diri, baik penempatan penjabat Kuwu maupun penempatan pegawai ASN yang hanya untuk kepentingan pribadi.

“Jangan terbawa suasana politik praktis. Harusnya sesuai dengan proporsi dan profesionalisme seorang ASN. Dan untuk penjabat Kuwu seharusnya dari pejabat ASN yang berdomisili di Kecamatan tersebut dan bekerja di Kecamatan tersebut juga, bukan karena spesialis penjabat dan juga saudaranya Sunjaya,” ungkap pria yang juga menjabat Ketua DPRD Kabupaten Cirebon tersebut.

Contohnya banyak, diantaranya, penempatan Camat di dua Kecamatan baru-baru ini saat mutasi dan promosi beberapa waktu lalu. “Ini jelas ada unsur pengkondisian ASN untuk memenangkan pertarungan Pileg 2019 nanti. Bisa dibuktikan yaitu promosi yang sangat cepat juga bukan basicnya pemerintahan,” jelasnya.

Bahkan, lanjut Jimust ketakutan Sunjaya Purwadisastra bukan disitu saja, melainkan menginstruksikan BKPSDM untuk memindahkan dr Hj Eliyah (istri Drs H Subhan, red) Kepala Puskesmas Tegal Gubug dipindahkan jauh ke Puskesmas Plered. Padahal aku Mustofa kondisi dr Eliyah sudah mendekati masa pensiun.

“Jangan-jangan dr Eliyah sengaja dipindahkan sebagai ketakutan Sunjaya akan pengkondisian untuk memuluskan suaminya. Saya kira salah besar kalau begitu, lihat track reccordnya dong, dr Hj Eliyah itu seperti apa,” tandas Mustofa. (gfr)