Home » Cirebon » Kurang Enam Ruang Kelas, SMK Muhammadiyah Rindukan Kebijakan dari Pemprov Jabar

Kurang Enam Ruang Kelas, SMK Muhammadiyah Rindukan Kebijakan dari Pemprov Jabar

CIREBON – SMK Muhammadiyah Lemahabang, di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, kini semakin diminati bahkan menjadi sekolah favorit di Cirebon Timur. Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) ribuan siswanya, SMK tersebut kini membutuhkan bantuan pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).

LAB KOMPUTER – Suasana di Lab Komputer SMK Muhammadiyah Lemahabang.

Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Lemahabang, Galuh M. Rochman M.Pd kepada “JP” mengatakan,” keberadaan sekolah swasta tanpa diimbangi peran serta pemerintah yakni baik pusat terlebih Pemprov Jabar, jelas akan sulit untuk mewujudkan visi misinya. “Jika tanpa peran serta pemerintah, perkembangan dunia pendidikan akan kerepotan, sebab pendidikan tidak hanya didukung oleh fisik tapi juga kebutuhan untuk mengejar peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Menghadapi era kemajuan informasi dan komunikasi seperti sekarang ini, sekolah swasta tidak kalah perannya dibanding dengan sekolah ‘plat merah’. Tak bisa dipungkiri, sekolah swasta juga sangat membantu pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa, mencetak sumber daya unggul dalam menopang pembangunan terutama di Jawa Barat. Sehingga kamipun perlu mendapat perhatian yang berpihak bagi kepentingan kami,” ujar Galuh M. Rochman, Jumat (20/9/2019).

Untuk itu, lanjut dia, SMK Muhammadiyah Lemahabang sangat berharap Pemprov Jabar di era kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil bisa memperhatikannya, dengan langkah konkrit yakni pemberian bantuan RKB sebagaimana saat ini tengah dibutuhkan. “Soal RKB kami benar-benar membutuhkan. Kami ingin ada pemerataan perhatian terhadap sekolah, seperti Gubernur Jabar sebelumnya yang cukup concern memperhatikan Sekolah Swasta, tidak hanya memprioritaskan Sekolah Negeri saja,” terangnya.

Untuk diketahui, bantuan RKB bersumber dari APBD Provinsi yang digelontorkan secara rutin termasuk ke sekolah swasta. Di era kepemimpinan Gubernur Aher, tak kurang dari 5.000 RKB dibangun setiap tahunnya se-Jawa Barat. Selain itu ada pula bantuan rehab kelas/sekolah dengan jumlah lebih banyak lagi setiap tahunnnya. “Kami menganggap, jika memang kebijakan itu benar-benar sudah dirasakan manfaatnya untuk dunia pendidikan, kenapa tidak diteruskan oleh Kang Emil. Atas nama perguruan SMA dan SMK swasta, kami mengusulkan agar tahun 2020 kebijakan ini segera direalisasikan,” harap orang nomor 1 di SMK Muhammadiyah Lemahabang ini.

Kepsek menjelaskan, saat ini jumlah siswa di SMK Muhammadiyah Lemahabang mencapai 1.850 siswa, 51 Kelas/Rombel, dan 32 siswa khusus Kelas Industri. “Atas kondisi itu, kami masih membutuhkan 6 ruang kelas lagi dari bantuan RKB Pemprov Jabar,” tegasnya.

OTOMOTIF – Inilah ruang otomotif di SMK Muhammadiyah Lemahabang.

Di sela-sela wawancara, Galuh M. Rochman juga menjelaskan sekelumit tentang sejarah Muhammadiyah yang turut memberikan sumbangsih terhadap kemajuan bangsa. Muhammadiyah lahir sebagai garda terdepan dalam kancah pencerdasan anak bangsa lewat sekolah-sekolah yang didirikan. Salah satunya SMK Muhammadiyah Lemahabang yang kini menjadi sekolah swasta terfavorit di Cirebon Timur. “Dengan fasilitas lengkap dan jumlah siswa yang ribuan, kini kami sedang membangun 12 Ruang Kelas Baru (RKB) dan laboratorium siswa hasil dari dana sharing serta bantuan dari Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas). Adapun kekurangan sebanyak 6 kelas, sekali lagi kami membutuhkan bantuan dari Pemprov Jabar. Semoga tahun depan bisa direalisasikan,” pungkasnya. (crd/adv)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*