Home » Bekasi » Proyek Aspal di Babelan Diduga “Kongkalikong” dengan Pengawas, Rugikan Masyarakat

Proyek Aspal di Babelan Diduga “Kongkalikong” dengan Pengawas, Rugikan Masyarakat

BEKASI – Diduga ada kerjasama “kongkalikong” antara Kontraktor, Konsultan, Pengawas dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), pada Proyek Pemeliharaan (Pengaspalan) Jalan Pulo Asem – Ujung Harapan. Pasalnya, aturan teknis kegiatan diduga banyak yang menyimpang.

Hal itu diketahui dengan sudah ditentukannya Delapan titik Core Drill yang diberi tanda cat pilox warna putih, di sepanjang dinding pagar pesantren milik At-Taqwa Babelan. Agar mendapatkan ukuran ketebalan yang sudah ditentukan seperti dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Proyek yang dikerjakan oleh CV. Jaya Indah tersebut, diketahui pula milik dari seorang pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Bina Marga Kabupaten Bekasi yang bernama Untung Sadinun.

Sementara berdasarkan hasil investigasi Lembaga Independen Anti Rasuah (LIAR) pada saat proses pengerjaan proyek pengaspalan Jalan Pulo Asem – Ujung Harapan, tepatnya tanggal 5 September 2019 ketebalan aspal yang dikerjakan oleh CV. Jaya Indah tidak mencapai 4 cm.

“Bahkan pada saat dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat pengukur Sigmat, ketebalan Aspal pada sisi bagian kiri dari arah Pulo Asem menuju Ujung Harapan, hanya 1 cm, dan pada bagian sisi tengah pun 1 cm,” ungkap Sekjen DPP LSM LIAR Fery Astoni kepada jabarpublisher.com Selasa 8/10/2019.

Dirinya mengungkapkan, pada saat proses pengerjaan, dirinya melihat ada beberapa tanda cat pilox berwarna putih yang diduga kuat, merupakan tanda untuk menentukan titik lokasi pengambilan sample Core Drill. 

“Setelah beberapa hari selesainya pekerjaan dan setelah terlihat adanya lubang Core Drill, bahwa benar itu merupakan tanda untuk pengambilan sample pekerjaan,” ungkapnya.

Salah satu pengawas dari Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Wiratmo ketika dihubungi jabarpublisher.com Selasa 8/10/2019 mengatakan kalau hasil Core Drill nya sudah sesuai dengan ketentuan.

“Hasil nya rata-rata 4 Cm bahkan lebih, kami sudah cek semua hasil terkait pekerjaan Pemeliharaan tersebut,” ujar Wiratmo pengawas Dinas PUPR Kabupaten Bekasi.

Ketika dimintai tanggapan terkait adanya temuan LSM LIAR tentang tanda penentuan titik Core Drill, dan ketebalan yang tidak sesuai di luar titik lokasi yang sudah ditentukan, dirinya enggan memberikan tanggapan tersebut.

“Nanti kami coba musyawarahkan dahulu dengan pimpinan dan kontraktor yang mengerjakan, jadi saya tidak bisa memutuskan dan memberi tanggapan,” tandasnya. (Fal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*