Home » Cirebon » Bocah ini, Bukannya Belajar di Rumah, Malah Ngumpul di Gebang buat Tawuran

Bocah ini, Bukannya Belajar di Rumah, Malah Ngumpul di Gebang buat Tawuran

CIREBON – Di tengah pandemi corona, anak-anak seusia pelajar ini malah mau melakukan tawuran. Beruntung, Polisi segera mengamankannya dan menggelandang mereka ke Mapolsek Gebang.

“Kami menerima laporan dari warga yang merasa resah dengan adanya anak-anak seusia pelajar SMP berkumpul di sebuah tempat di Dusun 01 Desa Gebang Kulon Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon. Anggota kemudian mendatangi TKP dan benar saja, anak-anak ini tengah berkumpul untuk melakukan tawuran,” ujar Kapolresta Cirebon Kombes M. Syahduddi melalui Kapolsek Gebang Ipti Awan Suryawan, Kamis (26/3/2020).

Sekelompok bocah itu diamankan pada Selasa (24/3/2020). Awalnya, warga setempat merasa resah dengan adanya anak-anak tersebut yang berkumpul di sebuah rumah di Dusun 01 Desa Gebang Kulon Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon.

Rumah tersebut ternyata digunakan sebagai markas Basis Cirebon Strong (BCS). Para bocah itu berasal dari sejumlah sekolah dan daerah di Kabupaten Cirebon. Tak hanya itu, diantara mereka juga ada yang datang dari luar Cirebon, seperti Tegal dan Brebes.

Mereka mengaku, datang ke tempat tersebut karena diundang oleh BCS yang merupakan rival Basis Strong Wanian (BSW). BCS mengundang seluruh perwakilan sekutunya dari semua wilayah ada diantaranya Palimanan, Plered, Brebes, Tegal dan lainnya untuk berkumpul di markas Basis Gebang 01 di Desa Gebang Kulon Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon.

Mereka yang berkumpul ada juga yang menjadi sekutu mereka dari anak-anak yang sudah keluar sekolah yang mereka sebut dengan sebutan “gembel”, meski pengakuan mereka hanya melakukan pertemuan acara namun dari beberapa handphone yang diamankan ada sebaran informasi untuk melakukan tawuran sehingga warga melaporkan kepada Polisi.

“Mereka diamankan pada hari Selasa tanggal 24 maret 2020 pukul 14.00 WIB. Semuanya berjumlah 30 orang,” lanjut Kapolsek.

Dari pengakuan, kata Kapolsek, mereka hanya ingin melakukan kumpul-kumpul dengan kelompok geng. “Setelah dibina dikarenakan bahwa persoalan ini juga dikaitkan dengan dengan persoalan penyebaran virus dan barangkali diantara mereka ini juga sudah ada yang terserang sudah terjangkit virus, tapi alhamdulillah dari sejumlah tiga puluh orang itu tidak ada, dan akhirnya kami bisa mencatat kemudian melakukan pembinaan,” kata Kapolsek. (crd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*