BEKASI – Buntut pasca unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Ciptaker, banyak menyisakan rusaknya beberapa fasilitas umum. Diantaranya, mobil komando buruh yang terbakar di Simpang Warung Bongkok, Jalan Teuku Umar, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Ketua Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (KC FSPMI) Bekasi, Sukamto, meluruskan pembakaran mobil komando.
“Menurut kami, kami duga korsleting sound system. Karena, mokom biasanya kita pakai sebulan sekali. Kemarin, 5 hari berturut-rutut,” kata dia di Mapolres Metro Bekasi, Sabtu (10/10/2020).
Kata Sukamto, antara hari Selasa, 6 Oktober, atau Rabu, 7 Oktober, sistem suara mokom sempat mati.
“Kami hanya menduga mungkin korsleting. Kami berharap kalaupun nanti ada yang sabotase, karena disampaikan bukan hanya massa buruh (di Warung Bongkok, Red), kami mohon pihak kepolisian dicari (pelakunya),” kata Sukamto.
Pada kesempatan itu Sukamto didampingi Pangkorda Garda Metal Bekasi Supriyatno, Sekretaris KC FSPMI Bekasi Suparno, dan Ketua PC SPEE FSPMI Bekasi Abdul Bais.
Sementara itu, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Hendra Gunawan mengaku, akan menyelidiki lebih lanjut apabila ada temuan bukti baru tentang insiden itu.
“Apabila ada bukti baru, ada unsur kesengajaan membakar mobil komando itu, diusut tuntas. Video yang beredar adalah bukti petunjuk dari kami,” pungkas Hendra. (Jar)