CIREBON – Akan ada pemandangan yang berbeda dari biasanya di areal Terminal Tipe B Losari Kabupaten Cirebon yang bernaung dibawah Pemerintah Propinsi Jawa Barat melalui UPTD PPP LLAJ Wilayah IV Dinas Perhubungan Jawa Barat.
Terminal yang juga berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Tengah itu dalam beberapa waktu kedepan akan disulap menjadi Pasar Darurat. Dimana saat ini Pasar Desa yang terletak di Desa Losari Kidul, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon itu akan dibangun kembali menjadi pasar modern.
Menghadapi hal itu, Kepala Terminal Tipe B Losari, Sukanda, mengaku telah menyiapkan beberapa strategi jitu guna tetap bisa memaksimalkan kinerjanya seperti dalam wawancara khusus Tim JP di terminal setempat, Kamis 18 Februari 2021.
“Pelayanan di Terminal Losari tetap ada. Nanti kita akan atur kendaraan untuk bisa tetap masuk ke dalam sini, karena operasional di sana ketutup oleh pedagang pasar. Jadi kami akan memaksimalkan pelayanan di sini agar trayek ngetemnya tidak di jalan, sehingga tidak terjadi crowded dan kemacetan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, mengapa harus masuk ke dalam karena dana retribusi tidak boleh ditarik di luar terminal. Jelas, kerjaan para pegawai di terminal Losari ini akan bertambah. “Untuk pagi hari kami akan menggelar pengaturan lalu lintas baik Elf maupun Angdes (angkutan desa). Untuk masalah sampah, dengan adanya Pasar Darurat di sini secara otomatis frekuensinya akan bertambah dan mempengaruhi tingkat kebersihan terminal. Untuk masalah ini kami akan berkoordinasi dengan pihak PT dan Pemdes Losari Kidul,” terangnya.
Tak sampai disitu saja, setiap hari Selasa di areal terminal Losari juga ada pasar kaget atau pasar mingguan. Kegiatan rutinan ini juga membutuhkan perhatian ekstra dari Dishub Jabar dalam mengatur pedagang agar tidak mengganggu lalu lintas di sana yang terbilang cukup padat.
“Setiap Selasa ada pasar kaget sampai dari jam 8 sampai jam 12 siang. Nanti kita akan mau konsultasi dengan pihak desa, menempatkan pedagang di mana lokasinya, agar para pedagang ini juga tidak dirugikan,” jelasnya.
Sementara itu, terkait penempatan pedagang di Pasar Darurat nanti Ia menjelaskan hal itu akan dilakukan secara bertahap sejak tanggal 20 sampai 28 Februari. Adapun kondisi terkini di terminal Losari dengan adanya covid 19 hampir semua sopir dan pengusaha angkutan mengeluh berkurangnya penumpang.
“Hal ini dikarenakan anak sekolah masih belajar daring yang biasanya mengangkut sekarang libur. Di sisi lain juga sudah pada punya motor, jadi jelas hal ini berdampak kepada pengemudi dan pengusaha angkutan,” pungkasnya. (jay/adi)