SP Band Guncang Kampung Nobita Di Brebes

BREBES – Tahu dong, band asal Cirebon Timur bernama ‘SP’ yang telah menelurkan karya bertajuk Pulihkan Negeriku? Band ini kembali melakukan gebrakan keren dengan mengguncang Kampung Nobita. Sebuah kafe dengan konsep keren di dekat Waduk Malahayu, tepatnya di Desa Kersana, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Sabtu malam, 20 Februari 2021.

Band yang beranggotakan Aif (Drum), Allan (Vokal), Adi (Guitar 1), Zhukie (Guitar 2), Alle (Bass) dan Jay Q (Keyboard) ini apik membawakan sejumlah lagu dari berbagai generasi.

Dalam perfom malam itu, SP tampak mantap berkolaborasi dengan Yola, salah satu vokalis besutan Komunitas D’Brug yang markasnya ada di Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon. Yola bersama SP Band mengawali pembukaan ngamen malam itu dengan lagu ‘Menepi’ dari Guyon Waton. Kolaborasi Yola dan Allan benar-benar mampu menghipnotis puluhan pengunjung yang hadir silih berganti.

Kemeriahan semakin memuncak saat lagu ‘Bocah Ngapak’ dari Wali digeber, bahkan banyak anak-anak yang turut menyahut pada bait reff lagu tersebut. Tak sampai di situ, moment malam itu pun bertambah syahdu kala lagu ‘Pelangi Matahari’ (BIP) yang bergenre Rock diramu SP dalam format akustik. Lagu tersebut bercerita tentang keindahan alam Indonesia yang patut kita syukuri bersama.

Suguhan malam itu ditutup SP Band dengan sebuah lagu legendaris. Apa lagi kalau bukan ‘Terlalu Manis’ dari Slank yang sudah membumi sejak tahun 90an dengan intro khas harmonika. “Terlalu manis, untuk dilupakan.. Kenangan yang indah di Kampung Nobita, takan terlupakan,” sahut Allan mengakhiri lagu itu.

Ditemui JP usai perfom, Aif sang penggebuk drum SP mengaku senang bisa kumpul bareng dan menghibur ditempat yang beda. “Ya biasanya kan kita perfom di sekitar Cirebon saja selama Pandemi Covid. Alhamdulillah, malam ini kami main rada jauh, hehe. Seneng lah pastinya, bisa kumpul semuanya di sini,” ujar Aip santai.

Tak hanya SP yang perfom memukau malam itu, melainkan ada juga rekan-rekan dari Komunitas D’Brug. Bahkan Pak Memet, sang pembina tampak setia mendampingi asuhannya hingga acara usai pukul 10.15. “Silahkan datang ke sini dan salurkan bakat rekan-rekan di sini karena sudah tersedia panggung mini,” ajak Memet. (jay/jp)