KAB CIANJUR – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meninjau pembelajaran tatap muka terbatas sekaligus memberi pengarahan kepada para kepala sekolah, guru, dan pengawas SMA/ SMK/ MA/ SLB se- wilayah Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI.
Kepada para siswa, Pak Uu – sapaan Wagub Jabar – berpesan agar terus meningkatkan daya saing. Menurutnya, era dinamis saat ini harus mampu dijalani oleh generasi muda. Terlebih saat ini Indonesia Jawa Barat khususnya punya bonus demografi.
Kemudian, siswa harus mampu menguasai teknologi alias ‘dilarang gaptek’. Lalu, siswa harus mampu berkomunikasi baik dalam membangun jejaring pertemanan maupun mampu berbicara di muka publik.
“Sekarang teknologi mutlak harus dikuasai. Karena loncatan teknologi dan digitalisasi berkembang berbagai sektor,” ujar Uu Ruzhanul Ulum di SMK Negeri 1 Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Senin (1/11/2021).
Selanjutnya, Pak Uu berharap generasi penerus bangsa pintar bergaul. Seorang siswa harus mampu berinteraksi sosial. Termasuk di luar kegiatan belajar perlu juga aktif berorganisasi ataupun kegiatan ekstrakurikuler. Hingga mendapatkan bekal dalam manajemen, atau keorganisasian.
Lebih jauh, dengan bekal pengalaman organisasi tersebut, seorang akan belajar berbagi peran dan mengatur suatu permasalahan dalam kehidupan terlebih dalam pekerjaan.
“Hari ini orang bisa dihargai, bisa populer kalau bisa dan mampu berkomunikasi. Kalau mampu berkomunikasi akan dikenal. Termasuk komunikasi di hadapan umum, menyampaikan gagasan, pengetahuan,” katanya.
“Juga harus gaul, jangan kuuleun (malas, tidak punya keinginan). Harus interaksi sosial, harus aktif di sekolah disamping kegiatan belajar (ekstrakulikuler),” tambahnya.
Pak Uu juga mengajak para siswa supaya aktif dalam bidang keagamaan, guna mempertebal keimanan dan ketakwaan, sehingga ada benteng untuk mencegah dekadensi moral.
Terpenting, kata dia, harus patuh dan berbakti kepada orang tua. Karena berkat berkah dari orang tua lah seorang dapat naik derajat hidupnya.
“Sehingga kalau ada ajakan orang untuk melanggar, tidak diikuti, anak yang bertakwa dan beriman akan hormat kepada orang tua. Semakin rendah di hadapan orang tua, semakin tinggi derajat kita di masa depan. Sehormat apa kita kepada guru, akan terhormat juga kita di masa yang akan datang,” tuturnya.
Sementara kepada para kepala sekolah serta para guru, Pak Uu mengingatkan agar terus menanamkan nilai- nilai agama, moral, dan akhlak. Demi mencegah peserta didik melakukan pelanggaran norma maupun hukum.
Lebih jauh, Pak Uu berharap agar para kepala sekolah dapat menghantarkan anak didik menjadi manusia unggul paripurna. Sehingga kepala sekolah dan para guru harus visioner, inovatif, serta kolaboratif.
“Tinggalkan ego sektoral, perkuat kolaborasi dan komunikasi dengan pemerintah daerah setempat,” katanya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat Endang Sisilatusti menyebut ada sekitar 288 SMA/ SMK/ MA/ SLB di Kabupaten Cianjur. Adapun untuk sekolah negeri ada sebanyak 42 sekolah.
Tercatat sebanyak 20 persen sekolah tingkat SMA/SMK/MA/SLB di Cianjur belum melaksanakan PTM terbatas dengan berbagai alasan seperti belum siap, orang tua belum mengizinkan, dan sejumlah hal lainnya.
“Terkait vaksin, peserta didik masih di angka 52 persen. Tenaga pendidik mencapai 98 persen, adapun yang 2 persen karena berbagai kondisi misalnya hamil, atau penyakit bawaan, serta kondisi tertentu,” katanya. (rio/rdi)