CIREBON-Ratusan warga masyarakat NU (Nahdatul Ulama) yang terdiri dari beberapa elemen beserta Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Kabupaten Cirebon, menggelar tabligh akbar dan diskusi publik, terkait ancaman Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di NU Center. Kelurahan Sumber Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, Rabu (15/04).
Dalam acara diskusi tersebut sebagai narasumber dalam acara tersebut yaitu Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi Sastra, Kapolres Cirebon, AKBP Chiko Ardwiatto, Dandim 0620, Letkol Infantri A. Mahmudi dan Ketua PBNU Kabupaten Cirebon, KH. Usamah Mansur.
KH.Usamah Mansur, mengatakan, saat ini ancaman ISIS sudah sangat mengkhawatirkan. Cirebon dan Solo sudah jadi zona merah untuk perkembangan paham-paham atau aliran yang bersifat terorisme itu. Alasannya, kedua kota ini dianggap sangat strategis. Sehingga semua pihak baik pemerintah daerah, masyarakat dan aparat penegak hukum harus lebih waspada lagi terhadap ancaman ini.” Cirebon ini sudah masuk zona merah yang artinya adalah menjadi tempat yang strategis untuk perkembangan paham ISIS,” ujarnya.
Sementara itu Kapolres Cirebon, Chiko Ardwiatto mengatakan, pihak kepolisian dalam mengantisipasi penyebaran paham ISIS ini, kami hanya meminta kepada masyarakat agar melakukan pengawasan terhadap keluarga, saudara dan lingkungan sekitar. Bila ada ciri-ciri adanya penyebaran ajaran yang mencurigakan, segera melaporkan kepada aparat setempat. Segera melakukan kordinasi dengan pihak kepolisian. “Untuk menghambat penyebaran perkembangan ISIS ini, kita harus melakukan pengawasan mulai dari lingkup terkecil. seperti keluarga, saudara dan lingkungan sekitar. Bila ada tanda-tanda penyebaran paham ISIS segera laporkan ke kita,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra di singgung mengenai Cirebon adalah zona merah dan ada 27 terindikasi masuk dalam golongan ISIS, Sunjaya langsung menampik bahwa ada 27 warga yang terindikasi tersebut,” itu bukan termasuk ISIS, itu tergolong dalam jaringan Al-Qaida,pengeboman bali dan lainnya,” terang Sunjaya kepada sejumlah awak media.
Bupati menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan komunikasi aktif antar sesama warga masyarakat, dan perlu di lakukan pencegahan dan pendeteksian dini,” tujuannya adalah untuk bisa menilai pergerakan-pergerakan yang mencurigakan, kalau di cegah secara dini kemungkina besar akan bisa langsung di kendalikan,” paparnya.
” Kami akan meningkatkan program di Bhabinkamtibmas untuk mencegah peredaran gerakan ISIS ini dan tadi juga Dandim mempunyai terobosan yaitu akan mengadakan pengajian di tiap-tiap Kecamatan.” Pungkasnya. (gfr)