BEKASI – President Director PT Faber Castell International Indonesia (FCII), Yandramin Halim mengatakan, perluasan pabrik pena marker ini akan diikuti dengan tahap pembangunan fasilitas produksi dan peningkatan kapasitas secara bertahap.
“Dengan perluasan ini, kami ingin ciptakan ruang guna peningkatan kapasitas marker kami menjadi dua kali lipat dari yang sekarang,” ujarnya di sela-sela Ground Breaking Ceremony di area perluasan PT FCII Kawasan Industri MM2100 Blok 00-3, Cikarang Barat.
Dikatakan Yandramin, pada bulan April 2015, jumlah produksi Faber Castell terus mengalami pertumbuhan lebih dari 14 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya. Untuk itu, Faber Castell butuh area produksi dan gudang produksi dua kali luas sebelumnya, yaitu seluas 7.200 meter persegi menjadi 14 ribu meter persegi.
Saat ini, Faber Castell mampu memproduksi marker sebanyak 100 juta pieces selama 1 tahun dan sekitar 70 persen diekspor ke luar negeri. Faber Castell Indonesia telah mengusai market share nomor satu di antara 9 jenis kategori produk alat tulis di Indonesia sendiri maupun luar negeri. “Total penjualan nasional tahun 2014-2015 mencapai Rp967 miliar atau hampir Rp1 triliun. Bahkan, secara Internasional mencapai 600 juta Euro,” katanya saat didampingi Factory Manager PT FCII, Mulyadi Gunawan, beberapa hari lalu.
Sementara pada tahun ini, perusahaan yang memiliki induk perusahaan di Jerman itu juga akan fokus ke sejumlah daerah di Indonesia dengan lebih banyak membangun pusat logistik. Selain itu, produk peranti marker yang juga disebut sebagai connector pen itu, diantaranya menyasar segmen pasar insan kreatif termasuk anak-anak, karena selain bisa digunakan untuk mewarnai, peranti ini dapat disambung-sambung dan dirangkai menjadi suatu mainan struktur yang kreatif.
Dia mengatakan, keragaman produk Faber Castell menyerap bahan baku atau kandungan lokal secara bervariasi, ada yang tinggi, atau sebagian saja tergantung pada jenis produk. “Jadi masing-masing produk berbeda-beda. Biji plastik bisa lokal, jika tidak tersedia, dan kami datangkan dari luar,” ujarnya.
Yandramin menambahkan, peningkatan kapasitas produksi marker pen bukan untuk mengantisipasi perdagangan bebas Asean, melainkan untuk memenuhi permintaan yang terus tumbuh. “Kami optimistis dengan pertumbuhan bisnis dengan dua digit. Produksi ditargetkan meningkat 2 kali lipat,” ungkapnya.
Tidak hanya itu. Pihaknya juga bakal mengembangkan investasi bukan hanya di Bekasi. Tapi juga akan merambah ke daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Kita juga bakal mengembangkan gudang dan kantor produksi dengan nilai investasi Rp40 miliar hingga Rp50 miliar,” ulasnya.
Halim mengingatkan, tingginya permintaan pasar membuat produknya banyak tiruan. Sehingga, konsumen harus cerdas dalam memilih merek palsu dan tiruan. Sementara untuk barang tiruan, baik warna dan kemasan, pihaknya meminta konsumen lebih hati-hati dalam memilih, sebab secara kualitas fisik dan hasil sangat berbeda. “Tiruan ini sulit ditindak, karena negara kita belum mengatur persaingan tak adil dalam penjualan. Produk palsu akan kita proses hukum, karena komitmen kami melindungi konsumen,” paparnya.
Sementara itu di kesempatan yang sama, Factory Manager PT FCII, Mulyadi Gunawan mengatakan, dalam setiap pengerjaan komponen alat tulis dikerjakan dengan mesin canggih berstandar dan menghasilkan produksi alat tulis yang berkualitas. “Faber Castell sangat mengedepankan kualitas dan mutu. Selain itu juga, selalu berinovasi untuk menghasilkan produk alat tulis yang bisa selalu diunggulkan oleh para konsumen setia Faber Castell,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, wartawan juga diajak melihat proses pembuatan marker dan pensil di pabrik. Sejumlah kegiatan sangat memperhatikan keselamatan kerja dan kesehatan karyawan. Bahkan, limbah yang dihasilkan bisa didaur ulang dan ramah lingkungan. (aka)