Home » Bekasi » IKPNI Minta Kembalikan Ideologi Pancasila

IKPNI Minta Kembalikan Ideologi Pancasila

BEKASI – Sekretaris Jenderal Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI), Agustanzil Sjahroezah mengatakan, negara Indonesia tengah mengalami penurunan semangat, di mana sekarang ini, yang namanya perjuangan harus memiliki pengorbanan.

“Memang sekarang ini, kita harus betul-betul memikirkan bangsa dan negara, karena saat ini, bangsa kita sedang mengalami penurunan semangat. Sekarang ini yang dibutuhkan adalah pengorbanan untuk menegakkan harkat dan martabat bangsa Indonesia,” katanya saat dijumpai di rumah baca HOS Tjokroaminoto, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Dirinya menerangkan, bangsa Indonesia jangan mau jadi alat orang asing atau menjadi entry point tangan-tangan asing yang mau mengeruk kekayaan alam Indonesia.

“Kita harus memiliki kesadaran itu, dan orang-orang harus siap, bahwa dahulu pejuang-pejuang bangsa kita siap menderita untuk harkat, martabat kemanusiannya, kehormatan keluarganya, bangsa dan negaranya. Jangan justru, kehormatannya itu dikorbankan demi kekayaan dan jabatan yang saat ini harus kita tekankan kepada anak bangsa ini,” ucap pria masih keluarga besar pahlawan nasional H. Agus Salim ini.

Agus menambahkan, segala upaya yang merugikan anak bangsa, harus jelas-jelas ditolak dan dilawan. “Kita harus berani menolak produk-produk luar dan memajukan produk dalam negeri,” katanya.

Semisal, anak bangsa saat ini mengalami penurunan semangat belajar. Dan, terus dimanjakan oleh produk luar seperti Playstation, Ipad, ponsel, bahkan, cenderung lebih sering menghampiri warung internet atau warnet. Dengan adanya teknologi canggih, lanjut Agus, mereka tidak akan pernah mengetahui sejarah atau ilmu yang diberikan para gurunya.

Sekarang ini, sedang digalakkan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini sudah dinonaktifkan, dan kembali kepada KTSP. Adapun agenda di 2016 nanti, akan kembali ke kurikulum 2013. “Memang sebetulnya kurikulum 2013 ini adalah sebuah ajakan kepada para siswa untuk tidak terjerat dengan kondisi yang sebenarnya. Pada saat pembelajaran, ketika guru mengajak, diharapkan pembelajaran yang dilangsungkan adalah pembelajaran yang berbasis intelektual,” paparnya.

Bahkan menurutnya, pembelajaran yang seperti itu tidak terlepas dari kemampuan peserta didik untuk mengolah kemampuannya, kapasitasnya dari tiga segi, yaitu segi pengetahuan, segi keterampilan, dan segi skomotorik. Ketiga segi ini, di dalam kurikulum 2013 harus diimplementasi dan dilaksanakan.

Sementara itu, dari semenjak lengsernya masa kepemimpinan orde baru (Orba) Presiden Soeharto, lanjut Agus, hingga sekarang, anak bangsa tidak mengenal ideologi Pancasila.

“Kami hanya ingin pemerintah mengembalikan ideologi Pancasila kepada Undang-undang aslinya, yaitu UUD 1945. Seperti pembukaan, batang tubuh, dan penjelasan. Semua harus dikembalikan ke aslinya. Anak sekarang tidak mengenal Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) ataupun Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN), karena memang sudah dihilangkan,” ungkap Agus.

Menurutnya, anak-anak bangsa ini tidak akan pernah mengenal sejarah sebenarnya dengan dihilangkan ideologi Pancasila, apalagi ilmu yang suatu saat akan dipakai demi kemajuan bangsa. (tle)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*