JAKARTA – Eks pelatih Persidafon Dafonsoro dan Persegres Gresik United, Agus Yuwono, mengaku pernah tiga kali diajak mengatur skor. Tak tanggung-tanggung, uang yang ditawarkan mencapai Rp200 juta. Berikut pengakuannya:
Upaya suap pertama dilakukan saat Agus menangani Persidafon di kasta Indonesia Super League tahun 2013. Kala itu, dia ditawari uang Rp150 juta agar tim besutannya kalah dengan skor 1-3 saat melawat ke kandang tim ‘Badai Pegunungan’. Agus menolak meski ada tawaran tambahan uang Rp50 juta. Persidafon pun akhirnya cuma kalah 0-1 dari Persiwa.
“Dengan nilai Rp200 juta, saya tetap tidak mau. Karena tidak seharusnya terjadi di sepakbola,” kata Agus kepada wartawan di Restoran 3 Wise Monkey, Senopati, Jakarta, Rabu (17/6) petang, didampingi tim Advokasi #IndonesiaVSMafiaBola.
Dua kasus lainnya terjadi saat Agus menangani Gresik United. Pertandingan yang ingin diatur skornya saat ‘Laskar Joko Samudro’ akan berhadapan dengan Persik Kediri dan Barito Putra di laga ISL 2014.
“Berikutnya di Gresik ada dua kali mengalami percobaan penyuapan. Pertama sebelum laga pertama melawan Persik Kediri, saya juga didatangi oleh orang asing juga dengan nilai Rp200 juta, asal mau mengikuti keinginan bandar tersebut. Saya bilang tidak mau karena mau menang, karena pertandingan pertama. Dia bilang tidak bisa karena sudah diatur,” ungkap Agus.
“Saat pertandingan selesai, hasilnya memang sesuai dengan keinginan bandar dengan skor 1-1. Saya bilang ke dia, kamu apakan tim saya ini. Dia bilang kalau sudah diatur. Ya tak bisa apa-apa”.
Yang kedua masih pertandingan kandang melawan Barito Putra. “Dia bilang hasilnya masih draw. Itu masih sama, mendapatkan tawaran Rp200 juta asal mau mengikuti tawaran bandar. Tapi, tetap saya tidak mau. Hasil tetap sama dengan kemauan bandar 2-2,” tambahnya.
Saat ditanya mengenai niat untuk membuat laporan ke polisi, Agus memberikan jawaban. Dia juga mengungkapkan agar dalam pengungkapan kasus kali ini akan ada akhir yang positif.
“Saya tidak akan bisa menunjukan bukti. Harapan saya ada ending-nya, harus ada hasil akhirnya. Saya harapan betul-betul ada penyelesaian yang real,” harap Agus. (red)