BANDUNG – Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman mengaku, dirinya steril dari bandar judi atau mafia bola. Selama dirinya berkarir di sepakbola, dia tak pernah mengenal mafia atau pun bandar judi, apalagi bersentuhan secara langsung.
“Tiga puluh lima tahun saya bergelut dengan si kulit bundar. Alhamdulillah, dari mulai berkarir sebagai pemain di tahun 1994 sampai sekarang jadi pelatih, saya belum bersentuhan dengan bandar judi atau mafia bola,” ujar pelatih yang akrab dengan panggilan akrab, Djanur.
Karir Djanur di dunia sepakbola tanah air lumayan bersinar. Menjadi pemain, Djanur bersinar sebagai seorang striker dengan mengantarkan Persib menjadi juara Kompetisi Perserikatan pada 1986, 1989-1990 dan 1993-1994.
Bersama pelatih kepala Indra Thohir, Djanur yang kala itu masih menjadi asisten pelatih mengantarkan Persib menjadi juara Liga Indonesia 1994/1995.
Setelah menjadi pelatih kepala, lewat tangannya kembali, Maung Bandung menjadi kampiun ISL 2014. Torehan tersebut sekaligus memecah vakumnya gelar Persib selama 20 tahun.
“Selama saya menukangi Persib tidak pernah ada yang seperti itu, selama tiga tahun kebelakang. Alhamdulillah mulus sekali, tidak pernah ada yang mendekati, menawar-nawarkan diri (untuk bermain skor),” katanya. (red)