CIREBON – Para orang tua murid kelas 1-6 SDN 3, Desa Babakanlosari Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon, resah. Uang tabungan anaknya “dipake” oleh kepala sekolahnya.
Merekapun protes dan mengancam akan mempolisikan si kepala sekolah, jika dalam waktu yang ditentukan tidak mengembalikan uang tabungan anak-anaknya. Ditaksir, besaran uang para murid kelas 1 sampai kelas 6 SDN yang terpakai oleh kepala sekolah bernama Sukarno itu, berkisar Rp170 juta.
“Anak saya kelas 2. Dia punya tabungan sebesar Rp500 ribu. Janjinya, tiap kenaikan kelas diberikan. Tapi kenyataannya, sekarang tidak diberikan. Kepala sekolah juga menghilang,” ujar Sri Rahayu, orang tua murid kelas 2 SDN 3, Blok Pain.
Hal serupa diungkapkan Hayati, orang tua Febriyanti, murid kelas 2. Kata dia, putrinya mempunyai tabungan sebesar Rp1,5 juta. Diakhir tahun, uang itu akan diambil karena butuh untuk keperluan seragam, buku dan lainnya. Tapi kenyataannya, uang itu tidak ada.
“Anak saya juga tabungannya sebesar Rp2 juta lebih. Kepala sekolah selalu menghindar tiap ditagih soal uang tabungan ini,” timpal Roheti, orang tua Selvi, murid kelas 2.
Carsih, orang tua Sandika, murid kelas 2, mengatakan, janji kepala sekolah uang tabungan akan diberikan sebelum kenaikan kelas. Tapi si kepala sekolah hingga sekarang tak juga ada di sekolah.
Atas kekesalannya, para orang tua kemudian mendatangi rumah si kepala sokolah. Namun sayang, orang yang dimaksud tidak ada. Di rumahnya, hanya ada isterinya.
“Uang tabungan para murid memang kepakai dulu sebesar Rp170 juta. Itu dipakai untuk biaya pengobatan anaknya. Sekarang anaknya sedang sakit,” ujar isteri si kepala sekolah, Eni Tokaeni. Eni berjanji, pihaknya akan mengembalikan uang tabungan tersebut, hanya minta waktu.
“Sekarang kami beri toleransi, tapi jika dalam dua minggu belum juga dikembalikan, terpaksa kami akan membawa kasus ini ke ranah hukum,” ujar Carsih, orang tua murid. (crd)