RAPAT yang berlangsung antara pemerintah, Bank Indonesia (BI), dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berakhir tanpa keputusan. Alasannya, banyak anggota DPR meninggalkan rapat sebelum ditutup.Padahal, materi pembahasannya cukup vital yakni asumsi makro ekonomi untuk perhitungan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2016. Pemerintah diwakili oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. BI diwakili Gubernur Agus Martowardojo dan Deputi Gubernur Perry Warjiyo.
Rapat dimulai dari pukul 15.00 WIB, terlambat satu jam dari jadwal yang direncanakan. Selama dua jam berjalannya rapat, para anggota dewan masih cukup ramai berada di dalam ruangan, ada sekitar 20 anggota. Akan tetapi masuk pukul 17.30 WIB, ruang rapat sudah mulai sepi.
Banyak anggota Komisi XI DPR yang memohon izin menunaikan ibadah sholat Magrib. Tapi sampai satu jam kemudian, para anggota pun tak kunjung kembali. Sehingga terpaksa rapat ditutup tanpa menghasilkan keputusan.
“Karena banyak anggota DPR yang sudah meninggalkan ruangan. Karena ada yang sholat dan lainnya. Jadi terpaksa kita tunda dulu untuk pengambil keputusan dan diagendakan lagi untuk pertemuan selanjutnya,” kata John E Rizal, Wakil Ketua Komisi XI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/6).
Pentingnya keputusan ini adalah untuk dilanjutkan pembahasannya ke panitia kerja (panja) di Badan Anggaran (Banggar). Agendanya dijadwalkan pada 15 Juni 2015. “Jadi kita akan lanjutkan pertemuan ini pada tanggal 10 Juni,” ujarnya sambil menutup rapat. (dtc/edit)