BANDUNG – Baru 10 hari dibuka untuk umum, tiga puluh kecelakaan terjadi di Tol Cikampek-Palimanan (Cipali). Salah satu titik rawan kecelakaan di jalan tol terpanjang di Jawa Barat tersebut adalah di KM 94.
“Sudah saya cek. Hasil pemantauan kami persis di KM 94 memang ada dua kali kejadian kecelakaan. Sementara untuk kecelakaannya sendiri ternyata sekarang sudah ada 30 kejadian, baik kecelakaan yang terjadi di pagi, siang maupun malam hari,” ujar Kapolda Jabar Irjen Pol Moechgiyarto usai bersilaturahmi dengan Pimpinan DPRD Jabar di Gedung DPRD, Selasa (23/6).
Diungkapkan Kapolda, tiga puluh kecelakaan yang terjadi di tol tersebut adalah akibat human error atau kesalahan manusia. Itu terlihat dari seluruh kecelakaan yang terjadi merupakan kecelakaan tunggal.
Menurutnya, rata-rata kecelakaan terjadi akibat pengemudi mengantuk dan mengebut ketika membawa kendaraan di jalur tol yang masih mulus. Meski begitu, masalah penerangan juga menjadi salah satu faktor maraknya terjadi kecelakaan di tol tersebut.
“Untuk kecelakaan di malam hari salah satu masalahnya di penerangan sehingga perlu ada reflektor, itu semacam spotlight, rambu-rambu. Ada di beberapa titik belum terpasang dan itu sudah kita sampaikan ke pengelola jalan tol,” katanya.
Idealnya, kata Kapolda, reflektor tersebut bisa dipasang di sepanjang jalan sebagai penuntun bagi para pengemudi. Kapolda pun menyoroti keberadaan rest area yang harus segera diselesaikan.
“Rest area kan penting untuk pengendara beristirahat ketika lelah. Rest area ini sedang diupayakan, mungkin H-7 sudah selesai. Ini kan baru ada satu, Insya Allah untuk mudik empat rest area lagi akan selesai,” tutupnya. (red)