Home » Bekasi » Jasa Penukaran Uang Jadi Alternatif Cari Rejeki Tambahan Jelang Lebaran

Jasa Penukaran Uang Jadi Alternatif Cari Rejeki Tambahan Jelang Lebaran

KOTA BEKASI – Lebaran 2015 masih sekitar kurang lebih dua pekan lagi. Namun, jasa penukaran uang recehan baru untuk Lebaran sudah mulai marak di Kota Bekasi.

Para penjual jasa penukaran uang mudah ditemui di pinggir jalan-jalan protokol seperti di sepanjang Jalan Raya Kalimalang-KH Noer Ali, Bekasi Selatan.

Tianar Hutapea, salah satu penjual uang yang setiap hari berjualan di pinggir Jalan Raya Kalimalang mengaku, sudah mulai berjualan sejak puasa memasuki hari ke lima. Dengan menggunakan angkutan umum, dia menuju Kalimalang dari rumahnya di kawasan Pulo Gadung.

“Saya sudah menekuni usaha ini sejak tiga tahun lalu. Ya, berjualan uang ini untuk dapat tunjangan hari raya (THR),” ujar Tianar Hutapea, saat dijumpai di pinggir Jalan Raya Kalimalang.

Dijelaskan Tianar, untuk menjalankan jasa penukaran uang itu terbilang mudah. Perlengkapan yang digunakannya untuk berjualan pun sederhana, yakni satu meja kecil.

“Sejumlah uang pecahan Rp10 ribu, Rp5 ribu, dan Rp2 ribu, nanti ditumpuk rapi di atas meja kecil itu,” jelas Tianar sambil merapikan uang yang akan dijualnya.

Ia mengaku, dari usaha tersebut dirinya mengambil untung sebanyak 20 persen dari tiap lembar uang yang dijualnya. Untuk uang sebesar Rp200 ribu, Tianar menjualnya seharga Rp220 ribu dan untuk uang sebesar Rp1 juta, dijual seharga Rp1,2 juta.

“Keuntungan yang didapat saat ini masih terhitung normal, yaitu sekitar Rp200 ribu per hari. Namun, jumlah tersebut bisa meningkat pada waktu menjelang lebaran. Peningkatannya bisa lebih dari 50 persen,” beber Tianar.

Sementara itu, ketika ditanya mengenai kecurigaan konsumennya terhadap uang palsu, Tianar pun membenarkan, banyak pembeli yang bertanya saat bertransaksi dengannya. Namun demikian, dirinya harus bersikap bijak dan sabar dalam menjawab pertanyaan para konsumennya.

“Ya pasti ada yang nanya lah. Wajar lah kalau pembeli waspada peredaran uang palsu. Tapi saya berusaha menjelaskan kok. Lagipula masyarakat juga sudah lebih jeli dan teliti tentang ciri-ciri uang palsu,” pungkas wanita yang akrab dipanggil inang. (tle)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*