Home » Cirebon » Hati-Hati Jika Jam Dinding di Rumah Mendadak Mati, Ini Dialami Isteri Korban Insiden Maut Tol Cipali 178

Hati-Hati Jika Jam Dinding di Rumah Mendadak Mati, Ini Dialami Isteri Korban Insiden Maut Tol Cipali 178

INI firasat yang dialami Raniah (30), isteri Fuhun alias Uus, salah satu korban tewas insiden Tol Cipali 178. Beberapa hari sebelum kematian suaminya itu, ibu dua anak ini mengalami kejadian aneh di rumahnya. Yakni, jam dinding kesayangannya yang merupakan hadiah ultah dari almarhum suaminya itu, mendadak mati. Padahal secara logika, batrenya masih baru. Setelah mati beberapa saat, kemudian hidup lagi, dan mati lagi hingga di jam kematian suaminya itu, jam dinding yang sempat hidup kembali, mendadak mati lagi sampai dirinya mendapat berita kalau suaminya meninggal dunia akibat kecelakaan di Tol Cipali KM 178.

“Apa yang saya alami menjelang kematian suami saya itu sangat aneh. Beberapa kali jam dinding hadiah ulang tahun dari dia mendadak mati dan hidup lagi. Sampai akhirnya di jam peristiwa kecelakaan itu, jam dinding ini kembali mati hingga saya mendapat kabar kalau suami saya sudah meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di Tol Cipali,” ujar Raniah, saat ditemui Jabar Publisher di rumah sangat sederhananya di Kampung Singkup Desa Tonjong, Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, kemarin.

Saat mendapat firasat itu, Raniah mengaku, dirinya tak berprasangka akan mendapatkan musibah tragis. Pasalnya, komunikasi dengan almarhum suaminya terjalin lancar. Bahkan beberapa jam sebelum almarhum suaminya itu mengalami kecelakaan tragis, dirinya masih berkomunikasi lewat ponsel. “Pas dia turun dari pesawat dari Kalimantan di bandara Jakarta, dia nelpon saya. Ngasih kabar sudah sampai di Jakarta dan sebentar lagi sampai di rumah. Katanya dalam telepon itu dia bisa cepat sampai di rumah karena ada jalan tol baru. Terus dia bilang pengan buka bersama di rumah dan membawa anak-anak belanja baju lebaran,” lanjut Raniah.

Mendapat kabar itu Raniah pun sangat bahagia. Dia pun kemudian belanja untuk masak, menyediakan santapan berbuka puasa bersama sang suami yang sudah empat bulan meninggalkan rumah untuk mencari nafkah, menjadi pekerja bangunan di Kalimantan. “Almarhum juga saat itu bilang kalau dia lagi puasa. Jadinya dia ingin buka bersama dengan isteri dan anak-anaknya. Terus pengan cepat-cepat sampai rumah,” tambah Raniah.

Namun kenyataan yang diterimanya ternyata berbeda. Hingga adzan Magrin berkumandang dan waktu berbuka puasa, sang suami tak juga datang. Yang ada, malah telepon yang mengabarkan kalau suaminya meninggal dunia, mengalami kecelakaan tragis di Tol Cipali KM 178 (baca: Diantara Korban Tewas Insiden Maut Cipali 178, Tiga Hangus Terpanggang dalam Mobil). (bay)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*