MAJALENGKA – Ada aura lain di titik insiden maut Tol Cipali KM 178. Aura lain itu yang menjadikan kenapa di lokasi tersebut sering terjadi kecelakaan dan memakan korban jiwa. Dan aura itu dirasakan oleh sejumlah Kyai di Majalengka.
“Auranya sangat lain. Itu yang saya dan kyai lain rasakan di titik ini,” ujar KH A Ahmad Sirojudin Mansur, seorang tokoh agama di Majalengka, kepada Jabar Publisher, di lokasi insiden maut Tol Cipali yang menewaskan 7 orang, di KM 178.
Hal serupa juga dilontarkan tokoh agama lainnya, Kyai Maman Imanulhaq. Kata dia, dirinya merasakan adanya getaran lain. Bahkan, dari getaran aneh itu, telinganya sampai bergetar, seperti naik pesawat.
“Di titik ini harus dilakukan ritual doa. Auranya lainnya terasa sangat hebat,” katanya.
Untuk menetralisir aura aneh itu, sembilan kyai besar di Majalengka, Selasa (7/7) malam melakukan gelaran ritual doa bersama. Ritual itu dilakukan tepat di titik insiden maut Tol Cipali.
Sebelumnya, seorang tokoh spiritual dari Cirebon, Ustadz Ujang Busthomi juga melakukan ritual ruwatan tepat di Batu Bleneng”. Batu Bleneng sendiri terletak di tengah-tengah Bukit Salam yang dibelah menjadi dua untuk pembangunan Tol Cipali. Tetapi Batu Bleneng dibiarkan tetap berada pada tempatnya. Bahkan, jalan tol dibelokkan menjadi serupa huruf ‘S’ agar batu yang dipercaya memiliki nilai magis itu bisa tetap berada di tempatnya. Seperti apa hasil ritual Tol Cipali ini? klik: Niat Kurangi Korban di Tol Cipali, Batu Bleneng-pun Diruwat.
Sebelumnya, Ustadz Ujang mengatakan, kalau di titik tersebut, lokasi insiden maut Tol Cipali yang tak jauh dari Batu Bleneng, merupakan tempat bermukimnya jin. Dan mereka merasa terusik oleh pembangunan tol. Makanya, mereka meminta 100 tumbal nyawa manusia (klik: Sering Terjadi Insiden Maut, Jin Tol Cipali Minta 100 Tumbal?).
Percaya atau tidak, yang jelas di titik KM 178 Tol Cipali sudah terjadi insiden maut yang menewaskan 7 orang dalam keadaan terpanggang (klik: Ini Video Insiden Tol Cipali 178 yang Menewaskan 7 Orang dengan Kondisi Terpanggang dalam Mobil). (tim JP/red)