Home » Info Jabar » Cianjur » Sebut “Monyet!” Selang Beberapa Jam Remaja Ini Ditemukan Tewas dengan Luka Tak Wajar

Sebut “Monyet!” Selang Beberapa Jam Remaja Ini Ditemukan Tewas dengan Luka Tak Wajar

CIANJUR – Hati-hati dengan kata “monyet”. Seorang remaja di Cianjur ditemukan tewas di bawah Jembatan Jalan Lingkar Timur, Kampung Buni Pasir Desa Maleber Kecamatan Karang Tengah, Cianjur, Jumat (10/7), gara-gara sebelumnya mengucapkan perkataan “monyet!”

Adalah Ariswan (19), warga Kampung Sukamulya Desa Sukamulya Kecamatan Leles, yang merupakan buruh pabrik kopi di Karang Tengah. Dia ditemukan terkapar tak bernyawa di bawah Jembatan Jalan Lingkar Timur dengan sejumlah luka yang tidak wajar.

Menurut ketetrangan saksi, yang juga rekan Ariswan, Feby (26), sebelum Ariswan ditemukan tewas di bawah jembatan tersebut, dirinya bersama Ariswan dan dua rekannya yang lain, yakni Emon (27) dan Zaenal (20), tengah berjalan dari rumahnya, di daerah Cibeber, ke kontrakan Ariswan yang ada di Cieundeur, Karang Tengah. Saat itu, kata dia, sekitar jam 01.30 WIB, Jumat (10/7).

“Saat kami sedang berjalan, tiba-tiba dua motor melaju, lalu memepet Ariswan yang posisinya paling pinggir. Ariswan meneriaki orang tersebut dengan sebutan monyet,” ujar Feby.

Mendengar perkataan itu, si pengemudi yang menyerempet Aris menimpal dengan kata yang sama kasar dan mengancam akan menunggunya di jembatan. Mengira bercanda, ternyata di jembatan, delapan orang sudah berjaga. Dan tak ada jalan untuk lari bagi Feby dan kawan lainya.

“Saya tak ingat apa-apa, karena takut saya loncat ke bawah. Zaenal dan Emon juga lompat. Tapi Aris keburu ketangkap oleh gerombolan itu. Mungkin disiksa. Begitu terjun ke bawah jembatan 7 meter itu, 3 menit kemudian saya dipukuli oleh mereka yang kemudian turun. Saya pingsan, tak ingat apa-apa lagi,” ujar Feby.

Pukul 03.00 WIB, Feby baru bisa tiba di rumah kontrakannya. Dia mengira bahwa ketiga temannya meninggalkannya. Namun, sampai di rumah kontrakan, Dia lah yang pertama datang. Disusul Emon dan Zaenal. “Ariswan sampai subuh belum datang. Akhirmya kami mencari dan engga ketemu. Jam 8 pagi kami cari lagi dan belum juga ketemu. Baru jam 11, saya dipanggil ke Polsek Karang Tengah, sekaligus mendapat kabar bahwa Ariswan ditemukan meninggal,” ujar Feby.

Buruh pabrik kopi itu kemudian ditemukan tewas dengan sejumlah luka yang tidak wajar, sekitar Jumat (10/7) jam 10.30 WIB. Oleh tim forensik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur, dinyatakan kalau Ariswan meninggal telah lebih dari 6 jam.

Kapolsek Karang Tengah, Kompol Darmaji menjelaskan bahwa korban merupakan warga Kampung Sukamulya Desa Sukamulya Kecamatan Leles, dan berada di Karang Tengah sebagai pendatang. “Kasus ini masih dalam penyelidikan. Kami belum berani menyebut yang delapan orang itu adalah geng motor,” ujarnya di Mapolsek Karang Tengah. (bay**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*