KARAWANG – Lagi-lagi aparat penegak hukum di Karawang tidak memberikan rasa keadilan pada masyarakat. Lima terdakwa kasus pembunuhan tiba-tiba bebas dan berkeliaran di sekitar rumah keluarga korban. Terang saja, kondisi ini membuat syok orang tua korban dan menganggap kalau aparat penegak hukum telah bertindak tidak adil.
Mengetahui lima dari delapan tersangka pembunuhan bebas berkeliaran di sekitar kediaman rumah korban, Herman, orang tua kandung korban pembunuhan kaget dan langsung mengalami stroke hingga tidak mampu beraktifitas.
Herman, orang tua kandung dari Sahrul Budiman, warga Dusun Gintung Kolot RT 17 RW 04, Desa Gintungkerta, Kecamatan Klari merasa diperlakukan tidak adil atas proses penegakan hukum yang dilakukan sejumlah lembaga penegak hukum pada penanganan perkara pembunuhan yang dialami Sahrul Budiman, (18) yang merupakan anak kandungnya.
“Suami saya kaget dan mengalami stroke saat mengetahui Warmin, Deni, Afandi, Yayan Setiawan dan Muhamad Rizky bebas keluar dari tahanan. Kami menuntut keadilan atas peristiwa yang kami alami. Anak kami menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh kedelapan orang tersebut. Meski kami keluarga miskin, kami menuntut hak kami agar perkara ini ditangani seadil-adilnya,” tegas Epon, istri Herman kepada awak media.
Menurut Epon, sekitar sepuluh hari jelang hari raya Idul Fitri lalu, kelima dari delapan terdakwa pembunuhan sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
“Terakhir mengikuti persidangan sebelum lebaran kemarin, kelimanya tidak mengakui telah membunuh anak saya. Padahal sebelumnya waktu pemeriksaan mereka mengakui hingga ditetapkan sebagai tersangka di kepolisian,” tuturnya
Epon berharap permasalahan ini dibuka seluas-luasnya dan diproses seadil-adilnya. Saya meminta agar para pelaku pembunuhan dihukum seberat-beratnya sesuai perbuatan yang telah mereka lakukan.
“Saya berharap permasalahan ini dibuka seluas-luasnya. Saya menuntut keadilan dan meminta agar para pelaku pembunuhan dihukum seberat-beratnya sesuai perbuatan yang mereka lakukan kepada anak saya,” tegasnya
Sahrul Budiman, pelajar SMK Texmaco ditemukan tewas mengenaskan pada Kamis, (4/5) dengan sejumlah luka tusukan di sekujur tubuh di Kampung Rawaungu, Desa Kiarapayung, Kecamatan Klari.
Korban yang sebelumnya diduga tewas akibat kebrutalan aksi gank motor oleh aparat Polres Karawang akhirnya terungkap bahwa pelaku pembunuhan ternyata masih sahabat karib korban. (zens)