Home » Bekasi » Buntut Kenaikan Harga Daging, Pedagang Swiping Pedagang Daging

Buntut Kenaikan Harga Daging, Pedagang Swiping Pedagang Daging

CIKARANG UTARA – Kenaikan harga daging sapi dipasaran memicu timbulnya aksi penolakan dari berbagai kalangan masyarakat seperti Persatuan Pedagang Mie dan Bakso (Papimso) Kabupaten Bekasi dan Asosiasi Pedang daging Kabupaten Bekasi. Hal ini ratusan pedagang melakukan aksi unjuk rasa dan swiping pedagang di Pasar Cikarang sebagai bentuk kekecewaan mereka atas hal tersebut.

Bahkan, mereka pun mengancam untuk tidak melangsungkan aktivitas berjualan sampai dua hari kedepan. Pasalnya, mereka sangat menyesalkan tingginya harga daging belakangan ini. Hal ini menyebabkan minimnya warga yang membeli daging dan baso membuat mereka merugi sampai miliyaran rupiah.

Sekjen Papimso Kabupaten Bekasi, Bambang Haryanto mengatakan, saat ini semenjak penutupan keran impor daging dari Australia para pedagang dirugikan.

Saat ini, lanjut dia, harga daging lokal bisa Rp.130-140 ribu/kg. Berbeda dengan harga yang karkas (masih ada tulang). Dan, untuk harga daging yang impor hanya Rp.98 ribu/kg yang karkas.

“Kalau dijual yang lokal mencapai diatasnya, kalau yang impor mencapai Rp.140 ribu. Daya beli masyarakat kita kan tidak begitu,” ucapnya.

Menurutnya, dalam hal tersebut kebijakan pemerintah saat ini sudah keliru dan tidak sesuai. Oleh karena itu, para pedagang mengharapkan adanya kebijakasanaan pemerintah supaya harga bisa turun dan kembali normal.

“Kerugian kami karena mogok ini bisa mencapai miliyaran karena memang masyarakat sangat minim yang membeli. Harapan saya pedagang daging se-Indonesia bisa ikut ambil langkah,” tegasnya.

Ditambahkannya, pihaknya berharap supaya Pemkab Bekasi juga memperhatikan dan turut serta membantu mencari solusi dari persoalan ini. Supaya, kedepannya harga bisa normal dan para pedagang tidak kembali dirugikan. “Kalau tidak memperhatikan kita akan ke Pemda dan DPRD Kabupaten Bekasi untuk melakukan aksi untuk audensi, dan kalau memang tidak ada tindaklanjut kita akan melakukan aksi ke DPR RI langsung,” tandasnya.

Sementara itu, Asosiasi Pedang Daging Kabupaten Bekasi, Sandimin mengungkapkan, dengan dilakukannya atas melonjaknya harga daging melonjak sampai harga Rp.130-140 ribu/kilo gram, aksi swiping dan mogok dagang ini sampai tangal 12 agustus 2015 nanti. “Kami berharap swiping ini bisa diikuti para pedangan lainnya, ya agar para pedagang kompak aja bang, dan pemerintah bisa menyikapi dan menurunkan harga daging lagi ke harga normal,” katanya. (iar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*