KARAWANG – Memalukan, itulah yang dilakukan oleh sejumlah anggota DPRD Karawang. Gak ikut kegiatan kunjungan kerja, mereka malah ngambil Surat Perjalan Dinas (SPPD), yang kemudian dicairkan menjadi “rupiah”.
Lagi-lagi, sikap tak terpuji dilakukan oleh wakil rakyat Kabupaten Karawang. Sebelumnya, sejumlah legislator di “Gedung Putih Ahmad Yani” itu dikabarkan banyak yang makan gaji buta, kini, segelintir diantaranya, tanpa kerja tiba-tiba ngambil “jatah” perjalanan dinasnya.
“Ada yang ngambil SPPD tapi tidak ikut kunjungan,” ujar salah seorang anggota DPRD Karawang, yang namanya enggan dipublikasikan, Rabu (23/9).
Segelintir anggota dewan Kabupaten Karawang yang mencairkan SPPD tanpa kunker, kata dia, diantaranya, anggota dewan berinisial AR dari Fraksi Demokrat, CT dari Fraksi PDIP, IW dari Fraksi Golkar dan AM dari Fraksi BNN (Partai Hanura).
“Mereka itu enak aja, tanpa kunker, tiba-tiba mencairkan SPPD,” katanya.
AR, jelas dia, merupakan anak dari Ketua Partai Hanura Karawang, yang juga anggota DPRD Karawang. AR sendiri, lanjut sumber, sering bolos dan sibuk dengan urusan perusahaan limbah milik ayahnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Karawang, Toto Suripto, dengan tegas menyatakan sikap kekecewaannya terhadap anggota dewan malas dan tanpa ikut kunker mencairkan SPPD. “Siapapun anggota dewan yang tidak mengikuti kunker, tidak boleh mengambil SPPD. Jika anggota dewan berhalangan hadir, SPPD akan dikembalikan,” katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Bagian Persidangan Sekretariat DPRD Karawang, Parlan, enggan berkomentar banyak. Namun dia mengakui atas adanya kegiatan kunker anggota dewan yang melakukan kunjungan ke kota Bandung terkait pelayanan E-KTP dan kependudukan. “Namun hanya sedikit yang mengikuti kegiatan tersebut,” jelasnya.
Dikatakan dia, proses pencairan SPPD itu dibayarkan sebelum pemberangkatan. “Nantinya, bukti perjalanan dinas tersebut harus mendampat stempel dari instansi yang di kunjungi,” katanya. (plz/bay)