CIREBON – Kembali Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon melakukan pembangunan kios tradisional sebanyak 50 buah. Setelah pembangunan kios di sekitaran pusat pemerintahan Kabupaten Cirebon, kali ini giliran masyarakat pedagang di sekitar pemakaman Sunan Gunung Jati,Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati. Jumat (2/10).
Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastra menyampaikan, tujuan pembangunan puluhan kios yang diperuntukan para Pedagang Kaki Lima (PKL) tersebut tak lain adalah untuk merapihkan para pedagang yang ada di sekitar pemakaman Sunan Gunung Jati.
“Saat ini lebih banyak para pedagang (di sekitaran Gunung Jati, red) itu tidak terkontrol dengan susunan toko-toko yang tidak tersusun dengan rapih. Maka dari itu kami selaku Pemerintah Daerah memberikan suatu masukan atau strategi bagi masyarakat pedagang, yaitu dengan pembangunan kios supaya rapih,” terang Sunjaya usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan kios tersebut.
Pembangunan puluhan kios tersebut, lanjut Sunjaya, pihaknya bekerjasama dengan pihak TNI, baik dari Korem 063 Sunan Gunung Jati maupun Kodim 0620 Sumber, serta dari pihak Polres Cirebon Kotapun ikut terlibat. Semua anggaran untuk pembangunan puluhan kios tersebut, lanjutnya, semua dibiayai oleh Kementerian Koperasi dan UMKM.
Diharapkan dengan dibangunnya 50 kios tersebut, yang anggarannya senilai Rp 400 juta itu mampu memberdayakan ekonomi masyarakat kecil, supaya mereka mampu atau bisa berdiri sendiri untuk menghidupi keluarga mereka. “Harapan saya juga, khususnya untuk masyarakat sekitar agar mendukung dengan adanya pembangunan kios-kios yang dimulai sejak hari ini,” lanjut Sunjaya.
Meski pembangunan kios-kios tersebut pembangunannya telah berjalan, namun kios-kios lama yang telah dihuni para pedagang di sekitar Pemakaman Sunan Gunung Jati tetap berjalan, tidak dibongkar terlebih dahulu. “Kita bangun kios baru dulu, nanti kalau sudah jadi para pedagang itu semua akan dipindahkan ke tempat yang baru. Target pembangunan kita targetkan selama dua bulan,” pungkasnya. (gfr)