KARAWANG – Lembaga legislatif Kabupaten Karawang benar-benar memprihatinkan. Para penghuni lembaga yang merupakan wakil rakyat dan seharusnya bekerja untuk rakyat, malah sebaliknya. Mereka sibuk dengan kepentingan dan urusan pribadi serta kelompoknya, terlebih jelang Pilkada Karawang. Imbasnya, gedung dewan sepi bagai kuburan lantaran para legislatornya gak pernah masuk kerja.
Kondisi mengenaskan ini bahkan terjadi saat sekelompok masyarakat hendak menyampaikan aspirasi ke wakilnya di DPRD Karawang, beberapa hari lalu. Namun alang-alang, para wakil rakyat di “Gedung Putih Ahmda Yani” itu tidak ada yang masuk kerja. Masyarakatpun balik kanan dan meninggalkan gedung DPRD Karawang dengan perasaan ngedumel.
“Nyesel kita milih mereka menjadi wakil rakyat. Tahu kayak gini mending gak usah milih,” ujar salah seorang warga.
Kondisi inipun dikritisi oleh tokoh masyarakat Karawang, Husni Tamrin. Kata dia, para anggota dewan Kabupaten Karawang belum faham aturan. “Kemudian, mereka yang baru menjadi anggota dewan merasa bangga bahwa mereka adalah anggota DPRD,” ujarnya, kepada Jabar Publisher, Senin (5/10).
Dibeberkan dia, kalau memang anggota dewan tersebut kader partai, tentunya akan hatam, mereka akan bisa membanggakan partainya dengan rasa tanggungjawab terhadap partai dan masyarakat.
“Dewan itu dipilih oleh rakyat. Tentunya, mereka juga digaji menggunakan uang negara yang merupakan uang rakyat. Ini jelas sebuah kedzoliman terhadap rakyat,” katanya.
Seharusnya, jelas Husni langkah partai adalah mengumpulkan para kadernya yang duduk di legislatif dan menegurnya. “Bila perlu, dewan seperti itu di-PAW saja,” pungkasnya. (plz/bay)