Nyamannya Rumput Sintetis Bandung, “Hipnotis” Warga Luar Kota

BANDUNG – Sekilas seperti arena bermain anak-anak, namun faktanya tak hanya anak-anak yang ada di sana. Tempat itu banyak pula dikunjungi ABG, orang dewasa, bahkan manula. Ya disitulah mereka berkumpul dan bercengkrama di sebuah objek wisata baru Kota Bandung, Rumput Sintetis di depan Masjid Agung Alun-alun Bandung.

Dari pengamatan Jabar Publisher, Senin (5/10) pukul 18:00, area rumput sintetis cukup ramai, padahal hari itu bukan hari libur. Mereka yang ada di sana larut dalam suasana gembira dan nyaman dengan suguhan fasilitas rumput sintetis seluas setengah lapang bola di Jalan asia Afrika itu.

Kenyamanan para pengunjung jelas tak lepas dari regulasi yang dibuat Pemkot Bandung. Dimana pemkot melarang pedagang asongan untuk berjualan di dalam areal rumput sintetis. Dan semua pedagang yang ada di sana pun terlihat tertib, mereka hanya berjualan di luar areal. Aturan tersebut cukup brealasan, mengingat biaya yang dibuat untuk pembangunan lokasi itu menelan anggaran yang fantastis. Dikhawatrirkan dengan adanya pedagang di sana akan mengotori dan merusak rumput. Sehingga para pengunjung juga diwajibkan melepas alas kaki mereka.

Meli, salah seorang pengunjung asal Karawang, yang diwawancarai wartawan mengatakan, Ia mengaku tertarik datang ke sana karena sering melihat di tayangan televisi. “Penasaran aja kang, sering lihat di tivi tapi belum pernah datang ke sini. Jadi saya sempatkan datang sambil kondangan bersama keluarga,” ujar Ibu tiga anak itu.

Ia mengaku benar-benar nyaman dan puas dengan fasilitas yang ada. Bahkan Ia dan warga lainnya seperti ‘terhipnotis’ dan betah berlama-lama di sana. “Nyaman dan bagus tempatnya, setelah saya datang dan melihat langsung,” imbuh Meli. Jadi tak beran, kalau rumput sintetis ini mampu menyedot perhatian warga dari luar Bandung.

Selain rumput yang hijau, mengkilat, bersih serta lighting yang menawan, para pengunjung juga bisa melihat rangkaian pot bunga yang menghiasi sekeliling halaman. Ini akan memperindah hasil jepretan foto para pengunjung. Karena tak sedikit pengunjung yang datang hanya untuk sekedar selfie. Rangkaian ornamen yang tersaji di lokasi menjadikan momen-momen yang lebih istimewa. (rot)