CIREBON – Zaman sudah moderen. Tapi di Kabupaten Cirebon masih banyak warga yang rumahnya masih gelap gilita alias belum teraliri listrik. Padahal, salah satu visi misi Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastra adalah Cirebon terang. Tapi apa daya, daya listrik itu tak bisa menjangkau semua warga Kabupaten Cirebon, terlebih bagi mereka yang miskin.
Seperti yang dialami Satimi (71), warga Blok 1 Desa Panguragan Lor Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon ini, sudah 30 tahun belum pernah mencicipi nikmatnya aliran listrik. Meskipun ada bantuan listrik gratis bagi warga tidak mampu.
Dikatakan Satimi, Ia sudah sering kali mendengar adanya program listrik gratis oleh pemerintah dan sudah dilakukan survey oleh pihak desa dan kecamatan, namun hingga saat ini belum pernah listrik itu masuk ke rumahnya.
“Sering pihak dari desa dan kecamatan kesini, bahkan saya pun sudah mengisi formulir program listrik gratis tapi ya sampai sekarang boro-boro listrik itu dipasang,” ujar Satimi kepada reporter Jabar Publisher, Jum’at (16/10).
Dikatakan istri dari suami Ahid (72) ini, pihaknya tidak bisa mengusahakan pemasangan listrik sendiri, karena menurut Satimi mahalnya harga pemasangan listrik sedangkan sehari-hari hanya mengandalkan kiriman dari cucu-cucunya yang kerja di luar kota.
“Saya jualan kembang, itupun kalau ada yang beli, ditambah suami nganggur, kalau ada kerjaan ya musim hujan suami servis payung, dan servis jam,”ungkapnya.
Dari hasil jual kembang yang tak menentu, lanjut Satimi, ia hanya dapat 6000 saja, sedangkan untuk makan sehari-hari dari hasil jual kembang itu tidak cukup, ditambah sang suami nganggur.
“Ya saat ini paling yang diandalkan dari kiriman cucu saja. Itu juga ga tentu kirim kapan. Apalagi untuk pasang listrik sendiri buat makan aja susah kayak gini,” tuturnya.
Satimi berharap kepada pemerintah agar segera memperhatikan dirinya. Kalau bukan pemerintah siapa lagi.
Selain Satimi, warga Blok 1 Desa Panguragan Kecamatan Panguragan lainnya yakni Umi Hasanah (19tahun) dan Suaminya Suharto (21tahun). Ia menempati warisan rumah orang tuanya yang sudah tiada, ia pun sama menuturkan sering di tinjau oleh Pemerintahan desa dan Kecamatan tapi tidak ada kejelasan.
“Demi mendapatkan listrik kami nyambung ke tetangga 30ribu sebulannya itupun dibatasin hanya malam saja.”katanya.
Pantauan Jabar Publisher dilapangan, masih banyak warga desa Panguragan Lor yang belum mendapatkan aliran listrik seperti Ibu Nadisem, Bapak Miskem, Ibu Nur Khotimah,dan Ibu Sairah serta masih banyak puluhan warga lainnya yang belum mendapatkan aliran listrik gratis. (gfr)