MASIH ingat dengan pelantun “Cinta Satu Malam”? Ternyata, penyanyi cantik yang namanya sempat menghebohkan Cirebon ini diam-diam banyak didekati oleh pengurus partai politik. Bukakn mendekati dalam tanda kutip urusan pribadi loh, tapi mendekati untuk kepentingan politik. Ya, si cantik pemilik nama Melinda ini didekatin untuk dimintai masuk ke partai politik itu. Tapi dasar Melinda, dia menolak. Padahal, partai politik yang mendekatinya itu merupakan partai besar.
“Jujur mas kalau yang nawarin saya jadi caleg banyak. Bahkan calon kepala daerah ada dua partai yang sangat besar. Tapi ya saya tolak. Bukan saya sombong, memang saya merasa saat ini kapasitas saya bukan di sana. Banyak yang lebih mampu,” ujar Melinda saat dijumpai di salah radio di Cirebon, Sabtu (17/10).
Menurutnya, penawaran dari kedua partai besar tersebut tidaklah membuatnya jadi lupa diri. Malah sebaliknya, dengan datangnya penawaran itu, dirinya jadi lebih tahu atas kemampuan dirinya. “Saat ini yang bisa saya lakukan hanyalah menyanyi, menghibur masyarakat,” lanjutnya.
Dalam penawaran jadi kepala daerah itu, kata Melinda, dirinya ditawarin untuk menjadi calon kepala daerah di Indramayu dan Cirebon. “Tapi saya belum berminat untuk terjun ke kanca politik. Kalau menghibur dunia politik memang iya,” paparnya.
Ia juga mengakui bahwa dirinya tidak memiliki pengalaman di dunia politik menjadi salah satu alasan utama melinda menolak tawaran tersebut. Namun tidak berarti artis dengan singel Cinta Satu malam tersebut tidak pernah bersinggungan dengan politik. Kerap kali ia diminta menjadi pengisi acara partai politik.
“Kalau mengisi acara, saya lakukan dari dulu. Saya tampil dengan partai ini itu seperti Demokrat, Golkar, nggak ada masalah, karena tugas saya menghibur dan saya tidak membawa jargon-jargon partai apapun itu, tapi memang kalau sering mah mengisi acara di Partai Golkar,” tuturnya.
Bagi Melinda tawaran mengisi acara partai politik tidak lebih dari sekadar tawaran menyanyi dan dibayar secara profesional. Prinsipnya sederhana, orang ingin menonton dan ia menghibur. (bng)